Kapolrestabes : Tidak Ada Aksi Sweeping dan Anarkis pada Demo Pekerja Transport

Kapolrestabes-Surabaya-Kombes-Pol-M-Iqbal-tengah-usai-melakukan-audiensi-dengan-perwakilan-pekerja-transportasi-konvensional-dari-FSPTI-dan-SPSI-Rabu-153-di-Mapolrestabes-Surabaya.-[Abednego/bhirawa]

Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Mohammad Iqbal  menegaskan tidak aka nada aksi sweeping dan anarkis  saat demo tolak angkutan online pekan depan.
Penegasan Kapolrestabes Surbaya ini  merupakan hasil kesepakatan saat  audensi dari perwakilan pekerja transportasi konvensional yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (FSPTI) dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Rabu (15/3).
Audiensi ini terkait aksi demo besar-besaran pekerja transportasi konvensional  yang direncanakan tanggal 20 Maret mendatang  menyoal maraknya transportasi berbasis online.
Bertempat di Mapolrestabes Surabaya, perwakilan FSPTI dan SPSI menyampaikan rencana aksi demo pada 20 Maret mendatang di Kantor Gubernur Jatim Jl Pahlawan, Surabaya. Terkait audiensi ini, Kapolrestabes Surabaya Mohammad Iqbal mengaku siap memback up pengamanan dan mengakomodir aspirasi yang akan disampaikan.
“Mereka ini teman-teman lama saya. Kami akan berkonsultasi dan mengkomunikasikan rencana aksi unras 20 Maret mendatang kepada stakeholder. Nantinya tidak aka nada sweeping dan aksi anarkis. Insya Allah tidak mengganggu kepentingan masyarakat pengguna jalan,” kata Kombes Pol Mohammad Iqbal, Rabu (15/3).
Prinsipnya, lanjut Iqbal, teman-teman akan berjuan dan menghormati aturan-aturan yang ada. Mereka semua paham bahwa Kota Surabaya berbeda dengan kota-kota lainnya. Aspirasi mereka terkait fenomena transportasi berbasis online, akan disampaikan dengan damai.
“Saya akan memback up pengamanan semua kegiatan teman-teman ini. Kami akan mengawal teman-teman unras dengan metode berbeda, sehingga tidak mengganggu masyarakat pengguna jalan,” ungkapnya.
Ditanya terkait informasi akan adanya razia terhadap pekerja transportasi berbasis online, Iqbal menegaskan bahwa hal tersebut merupakan hoax atau kabar tidak benar. Iqbal pun mengaku bahwa kabar tersebut merupakan ulah dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Pihaknya pun berjanji pada unras 20 Maret mendatang tidak aka nada aksi sweeping dan anarkis.
“Semua kabar tersebut adalah hoax dari pihak yang tidak bertanggungjawab. Saya tegaskan lagi, unras 20 Maret mendatang tidak aka nada aksi sweeping maupun aksi anarkis dari teman-teman kami ini,” tegas Iqbal.
Sementara itu Ketua FSPTI Mohammad Subekti mengaku kedatangannya ini merupakan koordinasi terkait aksi unras yang akan dilakukan sebanyak 5.900 angkutan kota di Surabaya. Dengan audiensi ini, Subekti mendapat restu dari Kapolrestabes Surabaya terkait pengawalan aksi unras 20 Maret.
“Surabaya berbeda degan kota yang lain. Kita coba menyampaikan pendapat secara kondusif, dan kita tidak ingin seperti kejadian anarkis di Malang, Bandung, dan Tanggerang. Kami akan menyampaikan pendapat sesuai dengan hukum,” imbuh Subekti.
Ditambahkan Subekti, pihaknya sudah melayangka surat pemberitahuan dan akan melayangkan tembusan terkait aksi unras mendatang. Pihaknya berharap aspirasi pada 20 Maret mendatang dapat didengar oleh Pemerintah Kota Surabaya dan seluruh unsur Pemerintahan. Menurutnya regulasi trayek transportasi berbasis online masih kabur, berbeda dengan angkutan konvensional yang sudah diatur Pemerintah.
“Kita tidak anarkis di jalan, tapi menyampaikan pendapat supaya tepat sasaran seperti apa yang kita inginkan. Angkutan konvensional sudah tertata dengan trayek dan uji kir. Kalau pun kita pakai aplikasi memang tidak bisa, karena jalur kita sudah ditentukan Pemerintah. Begitu juga dengan tariff yang sudah diatur di dalam Perwali. Kita tdk bisa membuat tariff untuk angkutan kota. Jadi harapan kami supaya adanya pembatasan angkutan berbasis online,” pintanya.
Sebagaimana diketahui, para pekerja transportasi konvensional akan menyampaikan aspirasi pada 20 Maret mendatang. Sedikitnya terdapat 5.900 armada lyn dari 59 trayek yang nantinya akan memenuhi Kantor Gubernur Jawa Timur di Jl Pahlawan, Surabaya. [bed]

Tags: