Karena UNBK Trouble, Harus Ikut Susulan

Surabaya, Bhirawa
Siswa SMK yang menjadi korban sistem trouble Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) terpaksa harus kembali mengikuti ujian di tahap susulan 18 April mendatang. Ratusan siswa dipastikan harus mengikuti ujian susulan ini.
Pemerhati pendidikan Surabaya Murpin Josua Sembiring mengungkapkan, berdasarkan data yang didapat setidaknya ada 18 SMK di Surabaya yang siswanya harus mengikuti UNBK susulan. Paling banyak jumlahnya adalah SMK Teknik PAL dengan total 77 siswa dari dua program keahlian harus mengikuti UNBK susulan karena soal tidak lengkap.
Selain itu juga SMK KAL 1 dengan jumlah 20 siswa harus mengikuti UNBK susulan. Alasannya sama, karena banyak naskah soal yang tidak muncul. Begitu juga dialami SMK Bahrul Ulum, ada 19 siswa harus mengikuti susulan dan SMK St Louis ada 14 siswa.
Murpin menyayangkan kejadian tersebut. Dia menilai bahwa pemerintah sebagai penyelenggaran UNBK kurang mengantisipasi hal tersebut. “Kejadian kejadian ini mestinya tidak boleh terjadi. Saya menyesalkan terjadi, tampaknya penyelenggara UN berbasis komputer tidak total seriusnya. UN ini adalah ujian negara bukan ujian belajar computer,” tandas pria yang juga Anggota Dewan Pendidikan Surabaya ini, Minggu (9/4).
Rektor Universitas Widya Kartika ini juga menegaskan, pemerintah kurang serius dan tidak belajar dari kegagalan 2016 lalu. Atas kejadian ini, dia merasa kasihan dengan siswa siswa yang secara psikologis sangat terganggu.
“Mereka sudah siap dengan tenaga daya juang prima pada hari H ujian. Tidak perlu dipaksanakan untuk melaksanakan UNBK jika tidak siap. Mereka cukup dengan menggelar UN berbasis kertas saja,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMK Teknik PAL Surabaya Supriyanto membenarkan jika ada 77 siswanya yang harus mengikuti UNBK susulan dari 247 siswa yang mengikuti UNBK. 77 siswa tersebut dari dua program keahlian yaitu Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Kontruksi Kapal Baja (KKB). Permasalahan yang terjadi adalah karena soal tidak mengkap ada yang hanya muncul 20, 21 hingga 23 soal.
“Itu terjadi pada UNBK sesi pertama saja pada hari terakhir, sedangkan sesi dua dan tiga tidak ada masalah,” katanya.
Supriyanto mengatakan, begitu mengetahui ada kendala dan dipastikan siswanya bakal mengikuti UNBK susulan, maka pihaknya langsung mengkondisikan para siswa tersebut. Diantaranya adalah dengan memberikan semangat supaya kondisi mental mereka tidak down. Salah satu penjelasan yang diberikan adalah, kejadian tersebut bukan kesalahan dari siswa, melainkan kesalahan teknis.
“Semangat harus sama dengan kemarin dan anak anak sudah saya kondisikan dan tidak masalah, siap semua,” pungkasnya. [tam]

Tags: