Kartini Masa Kini Harus Mampu Jamin Kesehatan Generasi Bangsa

Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi saat memberikan santunan dalam seminar peringatan Hari Kartini di Graha Pancasila, gedung Balai Kota Batu, Rabu (21/4).

Kota Batu,Bhirawa
Kartini masa kini harus memiliki kemampuan untuk melahirkan generasi bangsa yang cerdas serta menyelamatkannya dari bahaya pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan langsung Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi dalam seminar peringatan Hari Kartini di Graha Pancasila, gedung Balai Kota Batu, Rabu (21/4).

Dalam seminar yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Batu ini mengambil bertema Wanita Tangguh di Masa Pandemi ini. Untuk itu DWP sengaja menghadirkan seorang psikolog, Sayekti Pribadiningtyas SPsi MPD untuk memberikan arahan kepada para perempuan Kota Batu.

“Semua perempuan yang berstatus sebagai ibu ataupun istri harus memiliki kemampuan untuk bisa menjamin anggota keluarganya untuk selalu sehat, termasuk melindungi dari ancaman pandemi Covid-19,”ujar Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, Rabu (21/1).

Ia menjelaskan jika perempuan yang berstatus sebagai PNS ataupun istri PNS masih tidak terlalu mengalami tekanan ekonomi di masa pandemi ini. Namun Dewanti mengajak semua peserta seminar untuk memikirkan perempuan yang bukan istri PNS. Mereka adalah istri dari suami yang tidak memiliki penghasilan tetap. Akibatnya, situasi pandemi saat ini akan menjadi kondisi sangat sulit bagi mereka.

Dewanti mengajak agar para Kartini masa kini ini mampu mengkondisikan keluarganya ini agar tetap harmonis, survive, dan anak-anaknya bisa mencapai cita- citanya,

“Dalam masa pandemi, pasokan makanan harus bagus, gizi baik, dan semuanya tidak harus dari barang- barang yang mahal. Dan kemampuan dalam pengadaan gizi yang baik ini harus dimiliki para Kartini masa kini,”pesan Dewanti.

Ditambahkan Ketua DWP Batu, Aini Zadiem bahwa kondisi pandemi saat ini merupakan tantangan bagi wanita Indonesia untuk tetap tangguh menghadapi situasi yang tidak menguntungkan ini. Karena para perempuan dalam posisinya di keluarga juga dituntut bisa memberikan pendidikan anak untuk melahirkan generasi Bangsa yang cerdas.

“Setiap ibu harus memiliki kepekaan terhadap setiap perubahan prilaku anak. Untuk itu selain memberkan pendidikan formal, seorang ibu juga harus menyediakan pendidikan keagamaan,”ujar Aini.

Sementara, sebagai motivator dan psikolog, Sayekti Pribadiningtyas tak memungkiri bahwa situasi pandemi kali ini sangat berdampak pada pebisnis dan pengusaha. Dan pandemi Covid-19 ini selain berdampak pada ekonomi, juga memberikan dampak kesehatan psikolois hingga kesehatan fisik.

“Kondisi pandemi ini menjadi cabin fever, yaitu kondisi yang kurang menyenangkan sehingga mempengaruhi kesehatan baik fisik maupun psikologis,”ujar Sayekti. Karena itu ia mengingatkan bahwa bekerja tidak hanya urusan uang dan finansial, tetapi ada kebutuhan interaksi sosial yang dibutuhkan.

Pandemi mengakibatkan masyarakat memiliki sedikit kesempatan melakukan tatap muka yang jauh lebih optimal dari pada hanya sektar virtual.

“Pada intinya ada kenikmatan yang didapat dalam bersosialisasi. Dan berkurangnya kesempatan bersosialisasi sebenarnya akan mengurangi kesehatan psikologis, ini yang harus kita lawan,”tandas Sayekti.(nas)

Tags: