Kartu Tani, Harapan Baru Para Petani Sayur Kota Batu

Para petani di Kota Batu saat mengambil Kartu Tani yang dibagikan di Graha Pancasila Kota Batu, Rabu (6/12)

Kota Batu,Bhirawa
Motivasi baru kini diperoleh ribuan petani yang ada di Kota Batu. Hal ini berkaitan dengan diserahkannya Kartu Tani oleh Dinas Pertanian Kota Batu kepada para 4700 petani di kota ini yang dilaksanakan di Graha Pancasila Kota Batu, kemarin (6/12). Diharapkan, ke depan para petani tak lagi merugi akibat tingginya biaya produksi lahan pertanian.
“Hingga hari ini (kemarin), kita sudah bagikan sebanyak 4700 Kartu Tani dari sekitar 6000 Kartu Tani yang akan dibagikan. Adapun sisanya akan kita bagikan pada Januari tahun depan,”ujar Sekretaris Dinas Pertanian Kota Batu, Hendry Suseno, Rabu (6/12).
Dengan Kartu Tani ini, kata Hendry, para petani bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dan bantuan biaya produksi. Adapun biaya produksi ini sesuai dengan yang telah diajukan pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Hal ini mengindikasikan pula bahwa penerima bantuan pertanian ini adalah para petani yang sudah tergabung dalam Kelompok Tani.
“Jadi diharapkan semua petanimasuk dalam Kelompok Tani. Jika tidak, mereka akan kesulitan untuk mendapatkan bantuan pupuk, ataupun bantuan Kredit Usaha Tani (KUT),”tambah Kasie Pupuk, Pestisida, Alat dan Mesin Pertanian Distan Kota Batu, Imron Arifianto.
Pembagian Kartu Tani ini tentu saja memberikan harapan baru bagi para Petani Kota Batu. Karena selama ini mereka banyak merugi akibat biaya produksi pertanian mereka yang jauh lebih tinggi dibandingkan hasil panen yang didapat.
Seperti didaparkan salah satu petani sayur di Desa Sumber Rejo, Bambang Sugianto. Untuk membiayai lahan sayurnya yang hanya 1000 M2, dalam 1 musim tanam ia harus mengeluarkan uang sekitar Rp 4 juta. Biaya itu untuk pembelian pupuk Rp 1,5 juta, obat pertanian Rp 1,5 juta, dan membayar upah buruh tani Rp 2 juta.
Dalam 1 musim tanam, Bambang bisa melakukan panen hingga 10 kali. Namun dari total pemasukan yang diperoleh, ternyata tak sampai lebih dari Rp 1 juta. “Ya pendapatannya jauh sekali dari biaya produksi yang harus dikeluarkan,”keluhnya. Karena itu ia berharap pemberian subsidi pertanian ini bisa segera diimplementasikan.(nas)

Tags: