Karya Ilmiah Siswa Smamita Sidoarjo Raih Medali Emas IICYS

Tim karya ilmiah siswa Smamita yang berhasil meraih prestasi diajang internasional. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Karya Ilmiah dua Tim Siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo berhasil menorehkan prestasinya. Para pelajar ini berhasil meraih Silver Medal diajang International Invention Competition For Young Moslem Scientists (IICYMS) yang diselenggarakan IYSA bekerjasama dengan UIN Sunan Gunung Jati Bandung.
Menurut Salah seorang Guru Pembimbing Karya Ilmiah Smamita, Niar Wulandari, dalam perlombaan Internasional kali ini Smamita mengirimkan dua tim siswa terbaiknya. Yakni satu Tim Siswa IPA dan satu Tim Siswa IPS. Dua tim ini berhasil mendapatkan satu gold, satu silver, serta special awards dari UIN Sunan Gunung Jati, Bandung.
“Kedua Tim Siswa Smamita ini mengambil kategori lomba yang berbeda dari beberapa kategori yang dilombakan. Untuk siswa Smamita sendiri mengambil bidang ilmu pengetahuan dalam islam dan pendidikan. Setiap tim terdiri dari lima orang peserta. Mereka mempresentasikan hasil karyanya. Diantaranya literasi digital dan media miniatur pembelajaran sejarah,” tutur Niar Wulandari, Kamis (8/7) kemarin.
Sementara itu, siswi kelas XII IPA 4 Smamita, Rahma Meidiana menjelaskan, hasil karya tim berupa literasi digital digunakan sebagai media literasi siswa di masa pandemi. Melalui karya ilmiah itu, pihaknya ingin mengajak siswa meningkatkan literasi meski di masa pandemi. Literasi ini menggunakan Media Sosial Instagram Insan Cita. Bahkan bisa di akses dari rumah.
“Nah media literasi ini membahas ilmu pengetahuan yang dikaji menggunakan Alquran dan Al Hadist. Jadi menarik untuk belajar agama. Hal itu tentu berbeda dengan media instagram yang lainnya,” ungkapnya.
Hasil karya cipta siswa lainnya yakni media miniatur pembelajaran sejarah. Salah satu siswa yang ikut tim ini adalah Arifian Zulfikrullah siswa kelas XII IPS 3. Tim ini sangat antusias mengikuti perlombaan dengan mengambil tema pendidikan berupa media pembelajaran sejarah. Materinya fokus di kehidupan manusia Pra-Sejarah. Yakni kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan.
“Kami sangat menyukai pelajaran sejarah. Karena itu, kami membuat media alternatif agar siswa tidak bosan dalam belajar sejarah yang cenderung banyak materi dan hafalan. Alhasil berkat kerjasama tim dan guru pembimbing bisa mendapatkan gold medal di ajang bergengsi itu,” paparnya.
Selain itu, Arifian mengungkapkan dirinya bersama timnya merasa senang atas pencapaian prestasi itu. Apalagi baru pertama kali mengikuti lomba berkelas Internasional. ”Tentu kami merasa senang dapat medali emas ini. Apalagi, baru pertama kali ini, kami mengikuti lomba bergengsi Internasional. Ya alhamdulilah lah, tapi masih perlu banyak belajar untuk ke depannya,” ungkapnya. [ach]

Tags: