Karya Seni Warga Binaan Hiasi Kanwil Kemenkumham Jatim

Kakanwil Kemenkumham Jatim Susy Susilawati menunjukkan hasil karya seni WBP yang menghiasi kantor Kemenkumham Jatim, Senin (18/3). [abednego/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Jatim disulap menjadi galeri seni hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Upaya ini, dikatakan Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumham Jatim Susy Susilawati sebagai apresiasi terhadap hasil karya Warga Binaan.
Kesan kantor Kemenkumham yang kaku, berubah setelah hasil karya seni Warga Binaan ditempatkan di dalam kantor. Susy mengatakan, siapapun yang masuk ke Kanwil Kemenkumham Jatim akan menemukan sensasi yang berbeda dari kantor instansi pemerintahan yang lain. Selain ruang tunggu yang nyaman, lanjut Susy, pengunjung akan dimanjakan dengan galeri seni di sampingnya.
Adapun jenis hasil karya WBP dari Lapas maupun Rutan di Jatim, sambung Susy, yakni topeng, batik, sepatu kulit, miniatur kapal, rajutan hingga sambel klotok pun ada. “Saya ingin kantor memiliki suasana yang enak, nyaman dan informatif,” kata Susy Susilawati, Senin (18/3).
Susy mengaku rencana menata kantor Kemenkumham Jatim ini sudah lama. Namun, baru bisa terealisasi belakangan ini. Penempatan hasil karya WBP ini diakui Susy sebagai wujud kepedulian dan apresiasi terhadap Warga Binaan yang mempunyai kreativitas maupun mempunyai tekad untuk berubah menjadi lebih baik lagi.
“Harapnnya, siapa saja yang masuk ke kantor ini tidak merasa seram, rileks dan mendapat informasi terkait hasil karya WBP,” ungkapnya.
Susy menambahkan, ada ratusan produk WBP yang tersebar di 39 Lapas maupun Rutan se-Jatim. Mayoritas memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Dan memang produk-produk itu tidak dipasarkan dengan baik. Nah, melalui galeri ini, pihaknya berharap bisa jadi salah satu media untuk menginformasikan sekaligus memasarkan produk tersebut.
“Tidak hanya boleh dilihat, tapi juga boleh dibeli. Silakan bagi yang berminat membeli, nantinya hasil penjualannya sebagian kembali ke negara dan untuk meningkatkan pembinaan,” ucapnya.
Sayangnya, Susy mengaku ruangan yang ada belum bisa menampung semua produk WBP keseluruhan. Saat ini, yang dipamerkan baru produk unggulan saja. Untuk itu, nantinya koleksi di galeri seni Kanwil Kemenkumham Jatim itu akan diperbarui setiap tiga bulan.
“Rencananya setiap tiga bulan akan kita perbarui, agar semua hasil karya WBP di Lapas maupun Rutan bisa terakomodir. Dan juga bisa buat bergiliran,” pungkasnya. [bed]

Tags: