Karyawan Danone Aqua Ditengah Pandemi Covid-19 Tetap Layani Konsumen

Para petugas distribusi AQUA tetap menjalankan tugasnya sembari menjalankan protokol keamanan dan kebersihan yang ketat

Surabaya, Bhirawa
Mendukung upaya pemerintah untuk mengatasi pandemi saat ini, sebagian besar anggota masyarakat membatasi aktivitas dan diharuskan bekerja dari rumah. Namun, beberapa dari mereka tetap harus meninggalkan rumah untuk bekerja, karena pekerjaan yang berkaitan erat dengan kepentingan serta kebutuhan hidup banyak orang. Beberapa di antaranya adalah karyawan di pusat produksi dan distribusi Danone-AQUA, yang harus tetap bekerja di luar rumah demi memenuhi kebutuhan air mineral berkualitas bagi masyarakat. Berikut adalah beberapa trik kerja para karyawan di tengah Covid-19..
1.Teknisi Mesin Pabrik
Di balik kerja mesin produksi yang serba otomatis, masih ada kendali tangan manusia untuk memastikan mesin produksi berjalan dengan sempurna. Pengendalian mesin ini perlu dilakukan setiap hari agar produk yang dihasilkan tetap bersih, aman, dan memenuhi standar kualitas yang tinggi. Untuk itu, teknisi mesin pabrik pun tetap beraktivitas seperti biasa.
Meski demikian, semenjak pandemi dinyatakan telah menjangkiti negeri ini, aturan di dalam pabrik Danone-AQUA semakin diperketat. Bahkan sebelum kaki para karyawan masuk ke lokasi bekerja, berbagai tahapan harus terlebih dahulu mereka jalani. Suhu tubuh diukur, sepatu disemprot dengan cairan disinfektan, dan sebelum mulai bekerja, semua wajib mencuci tangan menggunakan sabun. Lalu tak hanya kebersihan, jarak aman juga dipraktekkan di dalam pabrik, minimal dua meter jauhnya, dengan panduan garis dan titik untuk jarak aman berdiri.
Raden Achmad Hidayat Arrizki, salah seorang teknisi mesin di salah satu pabrik Danone-AQUA di kawasan Ciherang, Jawa Barat, menyatakan kesiapannya bekerja. “Menghadapi kondisi seperti ini, rasa khawatir tentu ada. Tetapi saya yakin, asalkan semua aturan kebersihan dan kesehatan yang ketat tetap ditaati, maka risikonya akan semakin berkurang,” ujar Achmad.
2. Analis Laboratorium
Pekerjaan lain yang tidak bisa dikerjakan dari rumah adalah profesi analis di laboratorium, yang memegang kunci atas kontrol kualitas di setiap produk AQUA. Setiap harinya, seorang analis kualitas harus melaksanakan serangkaian kegiatan analisa laboratorium sesuai lingkup keahliannya (kimia/fisika/mikrobiologi), mulai dari bahan baku sampai ke produk jadi. Selain itu, mereka juga perlu menyiapkan pelaporan hasil tes sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.
Tita Yunita, salah seorang analis di pabrik Danone-AQUA, menyampaikan kehati-hatian yang ekstra dari pekerjaannya sehari-hari, khususnya di tengah pandemi. Bersama dengan 14 orang analis lainnya, Tita melakukan validasi dan verifikasi tahapan proses secara periodik, untuk memastikan kualitas yang sama di setiap tetes airnya. “Kami memahami bahwa di tengah kekhawatiran masyarakat, tentunya mereka menginginkan jaminan mutu. Saya senang dapat berkontribusi dalam proses ini, karena artinya masyarakat bisa mengonsumsi air mineral yang berkualitas,” ujar Tita.
3. Agen Distributor
Para agen distributor, baik itu dari pabrik Danone-AQUA ke depo maupun dari depo ke pelanggan, juga tidak dapat tetap tinggal di rumah. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan distribusi AQUA berjalan dengan lancar ke seluruh jaringan distribusi di seluruh Indonesia.
Andy GD, seorang sales manajer yang meliputi area Jakarta Timur-Cikampek tetap bertugas untuk mengontrol 13 cabang dalam wilayahnya. Dengan ditutupnya banyak bisnis retail dan warung yang biasa menjadi lokasi pembelian AQUA oleh konsumen, dan dengan banyak dialihkannya akses jalan ke tempat pelanggan akibat pandemi ini, Andy bersama rekan-rekannya harus sigap menentukan cara terbaik untuk tetap memenuhi kebutuhan masyarakat akan air mineral berkualitas di wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka. “Fokus kami adalah memastikan masing-masing area memiliki persediaan AQUA yang cukup. Apabila ada bisnis retail dan warung yang tutup, kami akan mencari tempat lain di wilayah yang sama untuk dapat menampung persediaan AQUA. Sementara apabila ada jalan yang ditutup, maka kami berkoordinasi dengan petugas setempat untuk mencari jalan alternatif,” Andy menjelaskan.
4. Mitra AQUA Home Service
AQUA Home Service (AHS) adalah layanan pengantaran galon AQUA ke rumah konsumen yang dilakukan oleh mitra perusahaan. Sejak diluncurkan pada tahun 2008, AHS telah memberdayakan sekitar 7.000 mitra, kebanyakan merupakan ibu rumah tangga di 18 provinsi di Indonesia. Berbeda dengan karyawan pabrik yang bekerja di lingkungan yang lebih terkontrol, para ibu anggota AHS menghadapi tantangan lain di tengah pandemi karena mereka lah yang mengatur pengantaran AQUA galon ke rumah konsumen.
Yetty, salah seorang mitra AHS di kawasan Cibinong, Bogor, menyadari pentingnya menerapkan jarak aman sosial dan kebersihan di dalam bisnisnya. Karena itu, perempuan berusia 50 tahun ini menerapkan aturan ketat bagi para petugas pengantarnya. “Semua karyawan pengantar harus menggunakan masker, itu wajib bagi saya. Setiap yang datang untuk mengambil galon juga harus mencuci tangan, dan berangkat mengantar dengan membawa hand sanitizer. Aturan ini saya harap dapat membantu melindungi konsumen dan juga para karyawan pengantar itu sendiri,” ucap Yetty.
Selama hampir 20 tahun menjalankan bisnis dan bergabung dengan keluarga AHS Danone-AQUA, Yetty belum pernah merasa tugasnya mengantar pasokan air minum ke rumah-rumah menjadi sepenting ini. “Banyak orang tidak bisa tetap diam di rumah karena berbagai alasan, maka saya senang bisa membantu keluarga yang di rumah untuk tetap tenang. Paling tidak, dengan sekali saya mengantarkan air minum ke rumah-rumah, ada satu alasan keluar rumah yang bisa mereka hindari,” tutup Yetty.
Bagi Danone-AQUA, seluruh pihak yang terus bekerja di tengah pandemi adalah pahlawan, yang patut diapresiasi setinggi-tingginya atas komitmen dan kerja keras mereka. Oleh karena itu, Danone-AQUA mengajak setiap konsumen untuk turut berperan memperkecil risiko penyebaran dengan sebisa mungkin tetap berada di rumah atau setidaknya membatasi mobilitas, hingga pada akhirnya semua dapat kembali menjalani aktivitas seperti sedia kala tanpa rasa khawatir.(ma)

Tags: