Kasal Kukuhkan 304 Wisudawan UHT

Hang-Tuah.2-526x350Surabaya, Bhirawa
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio bersama Rektor Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya Laksdya TNI (Purn) H. Mochamad Jurianto SE MM mengukuhkan 304 wisudawan UHT di Grha Samudera Bumimoro (GSB), Surabaya, Selasa (13/5).
“Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia dan memiliki konstelasi geografis yang sangat strategis dan penting bagi lalu lintas pelayaran nasional maupun internasional,” kata Kasal dalam orasinya.
Apalagi, Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang melimpah, baik yang bersumber dari darat maupun dari laut, sehingga menjadikan Indonesia sebagai “center of gravity” kawasan Asia Pasifik.
Selain kondisi konstelasi geografis yang strategis dan memiliki kekayaan alam yang melimpah, bangsa Indonesia juga memiliki jumlah penduduk yang besar dan berpotensi sebagai sumber daya manusia maritim, termasuk “effective occupation” di laut yang terdiri dari unsur pelayaran, perikanan, perindustrian dan jasa maritim, wisata bahari, pertambangan dan energi laut, hukum dan pendidikan maritim, maupun LSM seperti lembaga pengkajian kemaritiman.
“Dengan segala potensi yang dimiliki bangsa Indonesia maka pemahaman tentang konstelasi geografi negara Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan adalah sangat penting, sebab masa depan bangsa Indonesia sangat bergantung kepada sektor kemaritiman,” katanya.
Menurut dia, sumber daya alam di darat (land resorces) saat ini sangat terbatas karena pada hakekatnya umat manusia membutuhkan ruang hidup dan dihadapkan dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi maka sumber daya di daratan akan semakin menipis dan menyempit karena daratan akan dimanfaatkan secara optimal untuk kebutuhan tempat tinggal, kata Kasal.
“Sementara sumber daya di laut masih sangat luas dan belum dikelola secara optimal oleh sebagian besar masyarakat Inonesia sebagai medan juang dalam upaya pembangunan nasional guna mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan sebagai sarana dan wahana untuk mewujudkan satu kesatuan wilayah negara dalam arti politik, hukum, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan,” tambah Kasal.
Terkait ratusan wisudawan UHT itu, Kasal menilai jumlah wisudawan dari Fakultas Kedokteran yang mencapai hampir 200-an orang itu tidak kalah dari lulusan Unair dari fakultas yang sama. “Jumlah lulusan FK Unair dan UHT itu ‘undah-undih’ (tidak jauh berbeda). Itu merupakan sumber daya manusia yang sangat penting,” katanya.
Ratusan wisudawan UHT itu terdiri dari Fakultas Psikologi (FPsi) ada 13 orang, Fakultas Kedokteran Gigi (FKF)-S1 ada 61 orang, Fakultas Hukum (FH)-S1 ada 14 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip)-S1 ada 14 orang, Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan (FTIK)-S1 ada 12 orang, Fakultas Kedokteran (FK)-S1 ada 176 orang, dan 14 orang wisudawan lainnya dari Program Diploma pelayaran (PDP)-A.MD.
“Wisuda sarjana UHT ini merupakan Wisuda ke-39 bagi Mahasiswa Program Diploma 3 (D3) dan Strata 1 (S1), serta Wisuda ke-17 bagi mahasiswa dari Program Magister,” kata Kepala UPT KS dan Humas Dr Ir Akhmad Basuki Widodo M.sc didampingi Kasubdispenum TNI AL Kolonel Laut (P) Suradi Agung Slamet S.Sos ST. [tam]

Rate this article!
Tags: