KASAL Lepas Satgas Kartika Jala Krida dalam Misi Diplomasi Budaya

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji (kanan) didampingi Komandan KRI Bima Suci Letkol laut (P) Waluyo (kiri) memeriksa pasukan saat upacara pemberangkatan Satgas Kartika Jala Krida di Dermaga Ujung Koarmada II, Surabaya, Senin (5/8). Sekda Provinsi Jatim, Heru Tjahyono bersama para perwira tinggi TNI AL, TNI AD dan TNI AU hadir dalam acara tersebut. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Siwi Sukma Adji memimpin upacara pemberangkayan Satgas Kartika Jala Krida (KJK) Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat III Angkatan ke-66 tahun 2019, Senin (5/8) di Dermaga Madura Markas Komando Armada II Surabaya.
Laksamana TNI Siswi Sukma Adji mengatakan, pelayaran KJK tahun ini mengemban peran diplomasi TNI AL yang bersifat soft diplomacy. Yaitu melalui pameran dan penampilan seni budaya yang mengandung kearifan lokal Indonesia. Satgas KJK 2019 juga mengemban tugas mensukseskan kebijakan pemerintah dalam wujud kegiatan Diplomacy For Indonesian Global Maritime Fulcrum Brotherhood .
“Salah satu pilar dalam kebijakan poros maritim dunia adalah Diplomasi Maritim. Untuk itu sebagai komponen utama pertahanan negara yang sekaligus merupakan komponen bangsa,TNI dalam hal ini TNI AL merasa terpanggil untuk mensukseskan kebijakan pemerintah dalam wujud Diplomacy For Indonesian Global Maritime Fulcrum Brotherhood,” kata Laksamana TNI Siwi Sukma Adji.
Menurut KASAL, diplomasi ini yaitu membangun satu Pelayaran Persahabatan dengan 9 negara yang bertajuk pelayaran Kartika Jala Krida Taruna AAL. Pihaknya menyambut positif dukungan yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata. Yakni terkait peran soft diplomacy yang selama ini diemban oleh para Taruna AAL dalam pelayaran Kartika Jala Krida ke berbagai belahan dunia.
Kementerian Pariwisata, sambung Siwi, meminta agar seluruh Taruna yang mengikuti pelayaran, juga membawa misi budaya, dan memperkenalkan berbagai kesenian Indonesia disetiap negara yang mereka singgahi. Bahkan para Taruna ini dibekali berbagai macam tari-tarian budaya dari beberapa daerah di tanah air maupun dari negara-negara yang akan disinggahi.
Tarian itu, lanjut Siwi, seperti misalnya Jatim, Madura, Sunda Aceh, Padang, dan lain sebagainya. Jadi nantinya di tiap-tiap negara akan ditampilkan tarian budaya tersebut. Sehingga pada saat berada di beberapa negara yang akan disinggahi nanti, mereka akan menampilkan beragam tampilan budaya yang bertujuan untuk menarik pariwisata.
“Saya telah perintahkan Komandan Pangkalan untuk mengirim brosur mengenai tempat-tempat menarik sebagai destinasi wisata yang akan disampaikan kepada negara- negara yang disinggahi,” ungkapnya.
Dalam pelayaran kali ini kapal latih tiang tinggi KRI Bima Suci yang berada dibawah komando jajaran Satuan Kapal Bantu Koarmada II ini, membawa sebanyak 103 Taruna dan Taruni AAL Tingkat III Angkatan ke-66, dan 19 orang tim Satgas KJK Luar Negeri AAL. Selain Taruna AAL, terdapat sepuluh orang Kadet masing-masing lima kadet dari Malaysia, dan Australia yang akan mengikuti pelayaran KJK dari negara mereka berasal.
Dijadwalkan selama 96 hari kapal yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Waluyo, S.H., M.Tr.(Han) ini mengarungi rute pelayaran menuju 9 (sembilan) negara yang berada di wilayah benua Asia dan Australia. Sembilan negara tujuan tersebut yakni Philipina, Jepang , Korea Selatan, China, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Australia. [bed]

Tags: