Kasdam Desak Pimpinan Lakukan Waskat Anggota

Kasdam-V-Brawijaya-Brigjen-TNI-Yoppie-Oisimus-Wayangkau-saat-menjadi-Irup-upacara-Bendera-Tujuh-Belasan-di-Lapangan-Kodam-V-Brawijaya-Kamis-[17/9].-[abednego/bhirawa]

Kasdam-V-Brawijaya-Brigjen-TNI-Yoppie-Oisimus-Wayangkau-saat-menjadi-Irup-upacara-Bendera-Tujuh-Belasan-di-Lapangan-Kodam-V-Brawijaya-Kamis-[17/9].-[abednego/bhirawa]

Kodam V Brawijaya, Bhirawa
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Sumardi, menghimbau agar seluruh Pimpinan Satuan agar melakukan pengawasan secara melekat (Waskat) kepada seluruh anggota jajaran Kodam V Brawijaya.
Perintah pangdam ini disampaikan Kasdam V Brawijaya Brigjen TNI Yoppie Oisimus Wayangkau saat menjadi Irup upacara Bendera Tujuh Belasan di Lapangan Kodam V Brawijaya, Kamis (17/9).
Kasdam mengatakan, sampai saat ini masih banyak dijumpai berbagai macam pelanggaran yang dilakukan anggota jajaran Kodam V Brawijaya. Pelanggaran ini menyangkut hukum pidana atau disiplin militer maupun pidana umum. Sampai akhir Triwulan III ini, pelanggaran yang menonjol adalah kasus disersi, THTI, displin, susila dan lakalalin.
“Diharapkan kepada unsur Pimpinan Satuan agar selalu melaksanakan Waskat kepada anggota di satuannya, baik pada jam dinas maupun di luar jam dinas,” tegas Kasdam V Brawijaya Brigjen TNI Yoppie Oisimus Wayangkau saat membacakan amanat Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Sumardi, Kamis (17/9).
Tak hanya itu, Kasdam menekankan kepada seluruh anggota jajaran Kodam V Brawijaya untuk terus waspada dan meningkatkan kepedulian terkait dengan tindakan anarkisme, terorisme dan paham  yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Dicontohkannya, seperti maraknya simbol atau gambar palu arit di wilayah Jawa Timur.
Untuk itu, lanjut Yoppie, peran serta aparat intelijen dan teritorial sangat dibuthkan dalam hal deteksi dini dan cegah dini akan gejolak maupun indikasi adanya tindak terorisme dan paham radikalisme. Menurutnya, hal itulah yang dapat menyebabkan terganggunya situasi keamanan dan ketertiban di wilayah Jatim.
“Deteksi dini dan cegah dini dapat dilakukan dengan cara komunikasi efektif antar satuan intelijen kewilayahan. Tujuannya untuk mendapat informasi yang akurat dan dapat mencari solusi tepat untuk mengatasi masalah tersebut,” terang Yoppie.
Terkait pelaksanaan werving untuk mencetak prajurit-prajurit yang baru, Yoppie menghimbau agar pelaksanaannya dilakukan secara profesional dan transparan. Pihaknya pun akan menindak tegas apabila ditemukan dugaan permainan dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan werving. Sebab, hal itu merupakan citra buruk bagi calon maupun citra satuan dimata publik.
Selain itu juga perlu disiapkan dengan baik sarana dan prasarana pendukung pendidikan bagi prajurit. Sbeab, untuk mencetak prajurit yang baik harus didukung oleh sarana dan prasarana penunjang yang baik juga. “Gunakan seluruh fasilitas semaksimal mungkin, dan tetap berupaya untuk  terus memelihara dengan baik sambil diadakan peningkatan dan perbaikan,” imbuhnya.
Diakhir  amanatnya Pangdam mengharapkan pada pelaksanaan Pilkada Serentak mendatang,  seluruh jajaran agar tetap memonitor segala kemungkinan yang terjadi, dengan tetap berpegang pada prinsip “Netralitas” dan membantu memberikan pengamanan bersama-sama dengan Polri. [bed ]

Tags: