Kasek Diminta Tak Tinggalkan Pembelajaran Model Lama

Dalam era milenial sekarang ini, pelatihan membatik masih diminati para siswa.

Sidoarjo, Bhirawa
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sidoarjo berpesan kepada para Kasek PAUD/TK/SD/SMP se Kabupaten Sidoarjo jangan sampai meninggalkan pembelajaran model lama.
Menurut Ka Dikbud Sidoarjo Drs. Ec. Asrofi MM kemarin(9/1) meminta kepala sekolah mengkolaborasi pembelajaran model lama dan era digitalisasi sekarang ini atau lebih kerennya milenial. Karen hasil kolaborasi tersebut dinilai sangat efektif untuk membentuk karakter siswa yang berkepribadian luhur.
Ia juga menghimbau kepada para Kasek dan Pengawas harus terus mengkolaborasikan antara pembelajaran model lama/tradisional dengan pembelajaran yang model digital tersebut. Tapi bukan berarti yang model lama itu harus ditinggalkan semua.
“Misal, dalam ekstra sekolah permainan-permainan lama/tradisional (go baksodor, enggrang) termasuk batik tradisional, itu harus tetap dimunculkan. Karena itu ada unsur gotong royong, unsur kerjasama, tetapi dalam pembelajaran informasi dan teknologi yang modern harus tetap diberikan,” tutur Asrofi.
Menurutnya, MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Seni di Sidoarjo juga mau mengadakan pelatihan seni, tetapi yang digital. “Pesan saya yang lama jangan sampai ditinggalkan. Kita ambil contoh saja membatik, itu sampai sekarang tetap dibutuhkan banyak orang. Justru batik-batik dari karya tradisional itu lebih mahal daripada batik cetak/mesin. Makanya unsur tradisional, atau kearifan lokal dalam kondisi sekarang ini masih sangat dibutuhkan,” terangnya.
Ia katanya, hasil dari kombinasi tersebut justru akan sangat membuat anak-anak ini sangat berkarakter yang lebih baik. Mereka akan memprioritaskan karakter yang bernilai-nilai kejujuran, tolong menolong, kedisiplinan dan moralitas yang tinggi.
“Itu yang kita harapkan, kita wujudkan mulai sekarang hingga kedepannya,” tegas mantan Kadishub Sidoarjo ini.
Jadi, program kolaborasi, komunikasi semacam itu sudah berjalan berjalan dengan baik. Namun harus kuatkan secara terus-menerus. “Itulah program utama kami. Sehingga pada waktu mereka nanti bermasyarakat, bisa melakukan kerjasama dan komunikasi yang lebih baik,” pungkas Asrofi. [ach]

Tags: