Kasus Covid-19 Masih Tinggi, PTM Semester II Tunggu Juknis

Beberapa sekolah seperti SMPN 28 Surabaya sudah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Namun Dindik Jatim mengkaji kemungkinan penundaan PTM karena masih tingginya kasus Covid-19 di Jatim. [oky abdul sholeh]

Prakerin Bisa Digantikan Project Work
Surabaya, Bhirawa
Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Surabaya – Sidoarjo masih menunggu petunjuk teknis dan kebijakan pemerintah kota/kabupaten untuk pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) rencananya digelar Januari 2021 mendatang. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya angka kasus Covid 19 sejumlah daerah di Jatim. Termasuk Surabaya dan Sidoarjo.
Menurut Cabdindik wilayah Surabaya – Sidarjo, Lutfi Isa Anshori, hingga kini pihaknya masih menunnggu keputusan dari pemerintah daerah terkait teknis pelaksanaan PTM pada Januari 2021 mendatang. Sebab, di awal kebijakannya diserahkan oleh Kemdikbud kepada Pemda atau Pemkot masing – masing wilayah.
“Selama belum ada Juknis dan untuk mengantisipasi penyebaran Covid 19 akan menjalankan pembelajaran Daring. Kami tak mau mengambil resiko. Dan sudah kami koordinasikan dengan kepala sekolah,” ujar Isa Anshori, Selasa (29/12).
Kebijakan Daring itu, lanjut Isa Anshori, juga berlaku bagi sekolah yang telah melakukan ujicoba PTM. Termasuk bagi SMK yang siswanya seyogyanya menjalankan Praktek Kerja Lapangan (Prakerin). Pasalnya, Kemdikbud telah mengusulkan adanya project work untuk menggantikan Prakerin jika kondisi kasus Covid 19 di wilayah itu meningkat.
“Sekolah bisa memberi tugas yang sesuai kompetensinya, karena situasi yang tidak normal ini. Bentuknya nanti akan diserahkan kepada sekolah masing – masing. Yang jelas akan disesuaikan dengan program keahlian. Kalau dulu ada istilah project work. Mungkin bisa menggandeng UMKM,” jelasnya.
Isa Ashori menjelaskan, antara kegiatan Prakerin dan project work sebenarnya tidak jauh berbeda. Hanya saja, jika dalam Prakerin siswa diasah kompetensi dan keahlian sesuai dengan kebutuhan industri. Berbeda dengan project work yang lebih ditekankan pada menghasilkan produk atau berwirausaha.
“Kalau untuk waktunya akan disesuaikan dengan projek masing – masing. Kalau Prakerin kan sekitar enam bulanan. Tapi kalau project work ini akan disesuaikan,” pungkasnya.
Kegiatan project work juga akan diterapkan SMKN 12 Surabaya untuk beberapa jurusan. Diantaranya jurusan Seni Tari dan Teater yang akan mengundang narasumber dari seniman atau mempunyai sanggar. Namun untuk jurusan Teater, tidak semua kelompok mengundang seniman. Ada di sanggar tertentu yang boleh dipakai prakerin.
“Yang sudah pasti (project work, red) ini seni tari dan teater. Karena memang tidak diizinkan orang tua sehingga ada beberapa kelompok yang mengundang sanggar tari di Surabaya yang bagus untuk project work. Outputnya nanti berupa produk garap tari sebagai pengganti Prakerin. Akhir project work akan membuat pagelaran,” jelas Kepala SMKN 12 Surabaya, Biwara Sakti Pracihara.
Untuk masa project work tergantung dari persetujuan kepala jurusan. Masimal kegiatan berjalan selama tiga bulan. Sedangkan untuk jurusan non seni, beberapa siswa sudah melakukan Prakerin di berbagai perusahaan dan UMKM. Mereka akan melakukan Prakerin maksimal satu tahun.
Sementara itu, dari hasil diskusi SMKN 1 Surabaya dengan IDUKA ada beberapa solusi yang ditawarkan dalam prakerin. Diantaranya magang online, dan pembuatan project work. Untuk project work, Kepala SMKN 1 Surabaya, Tjiptoadi Nugroho mencontohkan, proyek jurusan Multimedia SMKN 1 Surabaya, misalnya membuat video produk pembuatan roti dan pemasarannya.
“Mulai proses hingga selesai ini dicapture, divideokan dan kemudian akan dikomunikasikan dengan IDUKA. Dan nanti yang menilai dari pihak industri,” jelasnya.
Terkait magang online, Cip sapaan akrabnya menyebutkan, ada beberapa jurusan yang bisa melakukan magang industri dengan sistem Daring seperti Multimedia, Produk Siaran TV, dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) yang notabene bisa dikerjakan secara jarak jauh. Untuk jurusan perhotelan bisa diselanggarakan di sekolah dengan mengundang IDUKA kesekolah untuk penilaianya. [ina]

Tags: