Kasus Covid-19 Meningkat, FK Unair Tunda Kirim PPDS ke RS Jejaring

Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso

Surabaya, Bhirawa
Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) tunda pengiriman Peserta Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di RS Jejaring. Hal ini dilakukan seiring dengan meningkatkan kasus harian Covid 19 yang melonjak beberapa sebulan terakhir. Padahal rencananya, Desember ini PPDS akan dikirim ke RS Jejaring. Sehingga FK Unair akan segera melakukan evaluasi.
“Sebulan yang lalu kami sudah berdiskusi (dengan RS Jejaring, red) untuk segera kembali mengirimkan PPDS kami. Tapi dua – tiga pekan ini kan kasus kembali naik secara signifikan, baik kasus hariannya maupun kematiannya. Apalagi kematian – kematian ini banyak yang kita kenal. Artinya memang luar biasa ini kenaikannya. Mungkin karena adanya liburan panjang. Maka dari itu penerjunan PPDS ke RS Jejaring harus kembali kami evaluasi,” ungkap Dekan FK Unair, Prof Dr Budi Santoso Sp OG (K), Selasa (22/12).
Dikatakan Prof Budi, meningkatnya kasus Covid 19 ini membuat FK Unair fokus pada keselamatan PPDS dan Dokter Muda. Selain penundaan penyaluran PPDS ke RS Jejaring, pihak FK Unair juga berkoordinasi dengan Direktur Umum RSUD Dr Soetomo untuk menunda operasi yang sifatnya elektronik, atau operasi yang bisa ditunda.
“Kita prihatin dengan keadaan seperti ini, bahkan tenaga kesehatan juga banyak yang terinfeksi. Jadi keselamatan PPDS jadi prioritas. Kami tak mau membahayakan anak didik. Anak didik harus aman dulu, baik PPDS maupun DM (Dokter Muda),” urainya Prof Budi.
Prof Budi juga menjelaskan, bagi dokter muda yang sudah mulai beroperasi di RS secara Luring sejak 9 November lalu akan ditinjau kembali pelaksanaannya. Jika keadaan terus berbahaya maka kemungkinan besar akan dilakukan secara offline atau Daring.
“Kami harapkan agar RS Jejaring bisa mengoptimalkan tenaga kesehatan yang ada terlebih dahulu, kalau menerjunkan PPDS harus keadaan aman dulu, kita tidak akan mengorbankan anak didik kita. Kita kemarin sudah mau mengirim kembali ke Madiun, dan beberapa daerah lainnya, tapi dengan kasus meningkat maka kami urungkan dulu,” pungkasnya. [ina]

Tags: