Kasus Kebakaran Masih Tinggi, Masyarakat Harus Waspada

Pemkot Surabaya,Bhirawa
Angka kasus kebakaran di Surabaya masih cukup tinggi. Masyarakat diminta waspada, karena hubungan arus pendek masih menjadi penyebab utama timbulnya kebakatan.
Menurut Kadis  Damkar Chandra Oratmangun,Rabu(5/3) penyebab kebakaran di Surabaya  mayoritas karena arus pendek dan juga dipicu oleh kebakaran alang-alang.
Apalagi, angka kebakaran di Surabaya masih cukup tinggi. Menurut data di Dinas Damkar Kota Surabaya, kebakaran yang terjadi pada tahun 2012 sebanyak 537 kejadian. Kemudian pada tahun 2013, angka kebakaran turun menjadi 397 kebakaran.
”Untuk pencegahan, kita rutin latih Satlokar minimal lima kali dalam setahun. Setiap bulan kita juga menggelar forum komunikasi masyarakat untuk mengetahui kendala di lapangan dan juga harapan mereka. Kita juga melakukan sosialisasi di sekolah dan juga perusahaan,” jelas Chandra Oratmangun.
Terlepas dari masih tingginya angka kejadian kebakaran di Surabaya, Damkar Kota Surabaya selama ini masih mampu menekan risiko kebakaran.
Untuk capaian time respon misalnya, petugas Damkar Kota Surabaya masih tetap di bawah 15 menit degan rincian lima menit pertama menerima informasi, lima menir kedua perjalanan ke lokasi dan lima menit ketiga mempersiapkan selang, penyemprotan hingga pemadaman.
“Kita benar-benar profesional. Jangan sampai molor yang berakibat merugikan warga. Kalau ada personel yang lewat dari time for responsibility, kita akan kasih punishement karena kita pakai alarm untuk mengukur berapa lama penyelesaian di lapangan,” ujar Bambang Fistadi, Kepala UPTD IV Damkar Kota Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, Chandra Oratmangun juga menegaskan, pihaknya tidak memungut biaya sepeserpun ketika memadamkan api. Ini karena di masyarakat terkadang masih ada stigma bahwa mereka harus membayar kepada petugas yang memadamkan api.
“Tidak ada biaya sepeserpun. Kalau ada oknum anggota saya yang begitu, lapor ke saya. Makanya setiap ada kebakaran, saya ikut ke lapangan. Salah satu tujuannya untuk menenangkan korban secara psikolois bahwa mereka tidak perlu membayar,” sambung perempuan berkacamata itu. [dre]

Tags: