Kasus Perceraian ASN di Kabupaten Sidoarjo Turun Significant

Rahmat Satriawan. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kasus perceraian yang terjadi di kalangan ASN di Kab Sidoarjo tahun 2018 lalu, jumlahnya menurun sigficant bila dibanding tahun 2017 lalu.
Data dari Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kab Sidoarjo, pada tahun 2018 lalu hanya sebanyak 11 orang ASN saja yang terlibat kasus perceraian. Sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 20 orang ASN.
Menurut Kabid Pembinaan dan Kesejahteraan BKD Sidoarjo, Rahmat Satriawan SSos, pihaknya selalu melakukan sosialisasi untuk mengedukasi agar ASN di Kab Sidoarjo tidak sampai terlibat kasus perceraian.
”Karena ASN ini di tengah masyarakat menjadi contoh suri tauladan, dan kalau sampai terjadi perceraian maka akan ada pihak-pihak yang akan jadi korban, misalnya suami atau istri dan anak-anaknya,” kata Satriawan, Rabu (16/1) kemarin.
Saat ditanya, ASN di lingkungan OPD apa yang paling banyak mengajukan gugatan cerai? Satriawan tidak mau menyebutkannya, dengan pertimbangan privasi dari OPD yang bersangkutan.
Untuk tahun 2019 ini diharapkan bila ada kasus perceraian ASN, jumlahnya terus turun bila dibanding tahun 2018 lalu. Bahkan Santriawan akan berusaha dan upaya kalau bisa tidak ada sama sekali kasus perceraian ASN pada tahun 2019 ini.
”Kita akan berusaha dengan berbagai cara dan upaya untuk mencegahnya, tapi kalau masih tetap ada, itu mungkin sudah kehendak yang Maha Kuasa,” ujarnya. [kus]

Tags: