Kasus Positif Naik Signifikan, Di Surabaya Masih Ada Trek-trekan

Pemprov, Bhirawa
Dinamika kasus covid-19 di Jatim terjadi peningkatan tertinggi selama pandemi berlangsung. Dalam sehari kemarin, tercatat ada penambahan sebanyak 119 kasus positif di Jatim, Minggu (12/4). Sehingga, total kasus positif di Jatim kini telah mencapai 386 kasus positif.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menuturkan, tambahan yang cukup sognifikan itu tarjadi paling besar di Surabaya. Tambahannya sebanyak 83 kasus positif sehingga totalnya menjadi 180 kasus dengan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 502 orang. Diakuinya, kenaikan di Surabaya hampir dua kali lipat dari kemarin (Sabtu) sebanyak 97 kasus positif.
Tingginya angka tersebut menjadi satu penanda bahwa kesiapsiagaan dan kewaspadaan harus dilipatgandakan. Khususnya dalam mengoptimalkan upaya pencegahan dengan mendisiplinkan diri untuk physical distancing dan tinggal di rumah saja. “Pada posisi seperti ini kami harus melakukan evaluasi lebih detail. Format-format yang oleh WHO dan Gugus Tugas untuk memberi anjuran terus menerus agar tinggal di rumah kecuali untuk mepentingan yang urgent, physical distancing dan menggunakan masker,” tutur Khofifah saat konfrensi pers do Gedung Negara Grahadi kemarin.
Sayangnya, imbauan-imbauan tersebut belum banyak diindahkan. Bahkan, Khofifah mengaku di Surabaya masih dijumpai aksi trek-trekan. “Tadi malam (Sabtu) saya menyaksikan di depan Grahadi anak-anak kita trek-trekan. Kira-kira setengah jam berlalu ada lagi sampai setengah 12,” ujar Khofifah.
Menurutnya, anak-anak tersebut belum mendapat informasi yang komperehensif. Sampaikan informasi bahwa di Surabaya ini sidah 180 yang positif covid-19. Jumlah ini bukan angka kecil, maka evaluasi secara detail dari berbagai pencegahan harus dilakukan. “Kami akan kordinasi lagi dengan Kapolda dan Pangdam malam ini untuk mendetailkan kembali,” ungkap Khofifah.
Khofifah menegaskan, kendati Pemprov Jatim telah mempersiapka berbagai layanan kesehatan berupa rumah sakit rujukan dan ekstensifikasi sejumlah ruang isolasi, hal yang terpenting tetaplah pencegahan. Selain Surabaya, Khofifah juga memberi perhatian khusus pada daerah sekitarnya seperti Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan yang menjadi hinterland Surabaya dengan kasus yang juga cukup tinggi. [tam]

Tags: