Kasus Suspect Hepatitis A di Pacitan Kian Memprihatinkan

Anggota Komisi IX DPR RI Lucy Kurniasari

Jadi 701 Penderita, DPR RI Minta Menkes Turun Tangan
Surabaya, Bhirawa
Kasus suspek Hepatitis A di Kabupaten Pacitan kian memprihatinkan. Pascapenetapan Kejadian Luar Biasa (KLB), jumlah penderita terus merangkak naik dari 513 menjadi 701 orang yang terkena penyakit yang disebabkan oleh virus itu.
Jumlah penderita tertinggi ada di Kecamatan Sudimoro, yakni sebanyak 436 orang. Di urutan kedua adalah Kecamatan Ngadirojo sebanyak 117 penderita. Disusul Desa Sukorejo 53 orang, Tulakan 49 orang, Desa Wonokarto 25 orang, dan Bubakan 15 orang. Urutan berikutnya adalah Tegalombo dan Arjosari yang masing-masing 4 dan 2 penderita.
Terus meningkatnya kasus Hepatitis A di Kabupaten Pacitan ini direspon langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Dra Lucy Kurniasari. Komisi yang melingkupi tugas di bidang kesehatan ini meminta Menteri Kesehatan (Menkes) turun tangan. “Menkes harus turun tangan agar penderita Hepatitis A di Pacitan agar tidak semakin meluas,” tegas Lucy saat dikonfirmasi Bhirawa, Rabu (26/6) kemarin.
Anggota DPR RI yang kembali terpilih ini juga mendesak bahwa kasus suspek Hepatitis A ini ditangani serius oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jatim ataupun Dinas Kesehatan yang ada di Kabupaten.
Disamping itu, lanjut Mantan Ning Suroboyo era 86 ini, warga yang diduga sudah terkena suspek Hepatitis A haruslah segera mendapat penanganan secara medis. Hal tersebut agar tidak menyebar ke warga lainnya. “Diperlukan kerjasama semua warga untuk membersihkan lingkungan agar virus Hepatitis A dapat dilokalisir dan ditiadakan dari wilayah tersebut,” terangnya.
Upaya ini, lanjut Lucy, diperlukan agar warga di wilayah itu tidak tertular virus Hepatitis A. Anggota DPR RI keahiran Surabaya ini juga berpesan perlu diintensifkan pola hidup sehat. Bukan hanya di wilayah yang terkena suspek Hepatitis A, tapi juga di wilayah lain di Indonesia. “Upaya preventif ini dimaksudkan agar hal yang sama tidak terjadi di wilayah lain,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinkes Jatim, Dr dr Kohar Hari Santoso ketika ditanya terkait dokter spesialis sudah diterjunkan untuk menangani kasus Hepatitis A di Pacitan, pihaknya menyebut bahwa hanya dilibatkan advokasi. “Sejauh ini mereka baru dilibatkan advokasi karena di Pacitan spesialisnya masih bisa mengatasi,” terangnya.
Kohar mengatakan, pemerintah telah melakukan langkah preventif dan juga penindakan kepada ratusan pasien tersebut. Menyikapi meningkatnya kasus Hepatitis A tersebut, Dinkes Jatim, kata dia, telah hadir dengan mendampingi Dinkes Kabupaten Pacitan. Selama pendampingan, pihaknya melakukan pembimbingan langsung terkait tata laksana pasien, surveilans, dan pengendalian risiko penularan.
“Langkah pengendalian yang butuh dilakukan kita akronimkan menjadi TaSPen. Ini merupakan kepanjangan dari Tata Laksana pasien, Surveilans yang intens, dan Pengendalian risiko infeks,” ujarnya. [geh]

Tags: