Kasus Turun , Empat Tempat Isoter di Kabupaten Probolinggo Ditutup

Hotel Sari Indah Gending salah satu isoter yang tersisa.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Kasus Covid-19 di Kabupaten Probolinggo terus menurun. Kondisi itu membuat Satgas menutup tempat isolasi terpusat (isoter) di Kabupaten Probolinggo. Langkah itu diambil karena pasien-pasien Covid-19 yang menjalani karantina di isoter sudah sembuh dan diperbolehkan pulang.

Setidaknya ada empat tempat isoter Kabupaten Probolinggo yang sudah resmi ditutup atau zero pasien Covid-19. Yaitu gedung SMP Negeri Sumberasih, SMP Negeri Pajarakan, Hotel Sukapura Permai dan Hotel A.3 Lumbang. Bahkan, satu tempat isoter lagi, SMP Negeri Dringu, dalam waktu dekat akan ditutup.

“Sejumlah tempat isoter di Kabupaten kami tutup. Karena sudah tidak ada pasien Covid-19 yang menjalani karantina. Termasuk isoter di SMP Negeri Dringu juga akan ditutup,” kata Ugas Irwanto selaku Koordinator Gakum Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten setepat, Selasa (21/9).

Ugas mengatakan, isoter tersisa saat ini dipusatkan di Hotel Sari Indah Gending. Selain itu, ada juga Puskesmas Maron dan Puskesmas Paiton yang dijadikan isoter. Tetapi, isoter Puskesmas Maron khusus untuk ibu hamil yang terpapar Covid-19. Kemudian, isoter Puskesmas Paiton, jadi tempat isoter bagi pasien Covid-19 yang baru selesai dirawat di rumah sakit, katanya.

“Alhamdulillah, kasus harian covid-19 di Kabupaten Probolinggo, terus menurun. Jumlah pasien covid-19 yang sembuh juga terus bertambah. Kemarin kasus aktif Covid-19 sisa 159 kasus,” terangnya.

Sementara itu, Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica mengatakan, total pasien sembuh dari Covid-19 total secara kumulatif mencapai 6.264 kasus dari total kasus 6.898 kasus. Dari total kasus Covid-19 di Kabupaten Probolinggo. Dengan rincian 159 kasus aktif yang masih dirawat dan menjalani isolasi. Kemudian 473 kasus meninggal dunia.

“Kasus pasien yang masih menjalani perawatan dan isolasi tersebar di 24 kecamatan. Dengan rincian 4 kecamatan masuk zona merah atau risiko sangat tinggi. Kemudian 8 kecamatan masuk zona orange atau risiko tinggi dan 11 kecamatan masuk zona kuning atau risiko sedang. Kalau zona hijau hanya ada 1 kecamatan,” terangnya.

Kasus harian Covid-19 di Kabupaten Probolinggo terus menurun. Kondisi tersebut Satgas menutup hampir semua tempat isolasi terpusat (isoter) di Kabupaten Probolinggo. Saat ini tersisa dua isoter di Kabupaten Probolinggo.

Dua tempat isoter itu adalah Puskesmas Maron dan Hotel Sari Indah Gending. Sedangkan isoter Puskesmas Paiton, sudah ditutup.

Isoter Puskesmas Maron dikhususkan untuk pasien Covid-19 ibu hamil. Sementara orang terkonfirmasi positif covid-19 tanpa gejala, dikarantina di isoter Hotel Gending. Khusus untuk pasien Covid-19 dengan gejala, di RSUD Waluyo Jati Kraksaan dan RUSD Tongas.

Setidaknya, sebelum Puskesmas Paiton, ada lima tempat isoter Kabupaten Probolinggo yang sudah resmi ditutup lebih dulu. Yaitu gedung SMP Negeri Sumberasih, SMP Negeri Pajarakan, SMPN 1 Dringu, Hotel Sukapura Permai dan Hotel A3 Lumbang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, Shodiq Tjahjono saat dikonfirmasi mengatakan, kasus harian Covid-19 di Kabupaten Probolinggo, terus menurun. Kemarin, tercatat sisa 67 kasus aktif yang masih dirawat dan menjalani isolasi. Sebagian dirawat di rumah sakit dan sebagian menjalani isoter.

“Karena kasus Covid-19 terus menurun dan pasien covid-19 banyak sembuh, maka isoter yang saat ini masih beroperasi tinggal puskesmas Maron dan Hotel Sari Indah Gending. Kalau Puskesmas Paiton, sudah kami tutup,” katanya.

Sodiq yang juga Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo menerangkan, menurunnya kasus Covid-19 diharapkan tidak membuat masyarakat terlena. Termasuk mengabaikan prokes. Karena, varian kasus Covid-19 masih mengancam dan bisa saja menyebar akibat tidak patuh prokes.

“Kasus pasien yang masih menjalani perawatan dan isolasi tersebar di 21 kecamatan dengan rincian 3 kecamatan masuk zona oranye atau risiko tinggi dan 17 kecamatan masuk zona kuning atau risiko sedang. Sementara 4 kecamatan masuk zona hijau, yakni Bantaran, Sumber, Sukapura dan Lumbang,” terangnya. Wap

Kasus Covid-19 di Kabupaten Probolinggo mulai mengalami penurunan. Walau begitu Satgas masih tetap waspada. Sebab masih ada kasus Covid-19 yang penderitanya mengalami kematian.

Penurunan kasus dilapangan disebabkan karena jumlah pasien yang ditangani oleh RSUD rujukan Covid-19 mulai melandai. Disamping itu upaya pengawasan satgas di lapangan belum ada laporan atau temuan pasien yang cukup signifikan seperti beberapa pekan lalu. Temuan kasus lebih sedikit.

“Dapat dikatakan kasusnya sudah turun, namun masih perlu ada pengawasan. Sebab masih ada pasien yang terpapar meninggal dunia,” lanjut Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto.

Dari data yang ada per Selasa (21/9) terdapat 3 pasien Covid-19 yang meninggal dunia dan pasien terkonfirmasi positif betambah 15 pasien. Sementara dari segi kesembuhan terdapat 36 pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19. “Update harian situasi Covid-19 masih menjadi patokan. Semua pihak sudah bersinergi dan bahu membahu agar pandemi ini segera berakhir,” ungkapnya.

Ugas menyampaikan jika upaya yang telah dilakukan pemerintah tidak akan berjalan dengan maksimal jika masyarakat tidak turut bersinergi. Kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Turunnya kasus tidak lantas membuat masyarakat melonggarkan protokol kesehatan yang saat ini telah menjadi keharusan.

“Segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah tujuannya agar pandemi lekas berakhir. Masyarakat harus mendukung, utamanya vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan harus dilaksanakan,” tambahnya.(Wap)

Tags: