Kaum Perempuan Kabupaten Situbondo Dilatih Wirausaha Mandiri

Para peserta kegiatan pelatihan salon kecantikan menerima materi dari narasumber Lestari Sri Hastutik di BLKK Ponpes Nurul Falah Mangaran. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Agar pemberdayaan taraf ekonomi masyarakat Kota Santri semakin meningkat, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Situbondo mengadakan program pelatihan bagi pencari kerja bidang salon kecantikan. Diharapkan dari kegiatan pelatihan ini tercipta sektor wirausaha baru sehingga dapat membuka lapangan kerja baru. Kegiatan pelatihan ini diikuti 18 peserta yang dilaksanakan selama 25 hari. Kegiatan pelatihan digelar di ruang BLKK Ponpes Nurul Falah Tanjung Geger Mangaran Situbondo.

Pelatihan ini mendapatkan apresiasi dari salah satu anggota DPRD Situbondo Machbub Junaidi, yang juga berasal dari Fraksi PKB. Machbub Junaidi kebetulan ikut hadir dalam acara penutupan tersebut. Machbub menegaskan, kegiatan pelatihan salon kecantikan ini murni usulan masyarakat kaum perempuan dan remaja puteri saat dirinya melakukan reses. “Ya mereka ingin wawasan pengetahuannya bisa terus bertambah. Mereka ingin punya usaha salon kecantikan. Alhamdulillah Disnaker Kabupaten Situbondo bisa menjembatani,” ujar Machbub.

Masih kata Machbub, peserta pelatihan berasal Kecamatan Mangaran dan sekitarnya. Mereka, lanjut Machbub, diharapkan bisa memiliki tambahan pengetahuan baru dari pelatihan salon kecantikan. “Saya ingin kegiatan pelatihan ini bisa menjadi sarana untuk membuka lapangan kerja baru dibidang salon kecantikan. Saya yakin dengan memulai dari usaha kecil, masyarakat bisa ikut berkembang,” ungkap Machbub.

Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Situbondo Budi Priono mengaku optimis pelatihan salon kecantikan dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat yang ada di Kecamatan Mangaran dan sekitarnya. “Dengan memiliki pelatihan, para peserta nanti dapat mempraktekkan langsung dalam bentuk usaha ekonomi produktif. Yang pasti kami secara berkala akan melakukan monitoring bentuk hasilnya seperti apa,” ujar Budi Priono.

Di sisi lain, pemateri kegiatan salon kecantikan Lestari Sri Hastutik, banyak mengupas tentang materi pelatihan tentang tata rias, sanggul dan creambath. Kata Lestari, semua peserta juga menerima materi tentang seluk beluk salon facial atau perawatan wajah. Jika dikalkulasi prosentasenya, ungkap Lestari, semua peserta sudah menerima materi teori sebanyak 30 persen dan sisanya 70 persen peserta mengikuti praktek. “Nanti setelah kegiatan pelatihan ini selesai, ilmunya bisa digunakan untuk pengembangan usaha secara mandiri dan selanjutnya bisa diketuk tularkan kepada masyarakat terdekat,” pungkas Lestari.[awi]

Tags: