Kawasan Tutur Nongkojajar Pasuruan Jadi Destinasi Wisata Agropolitan

Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf bersama rombongan melihat kondisi hutan pinus di Desa Gendro Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan, Senin (23/1). [hilmi husain]

Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan bertekat mewujudkan Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan sebagai tempat wisata yang menarik bagi para wisatawan atau kawasan agropolitan.
Pasalnya, potensi wisata di Tutur-Nongkojajar sangatlah banyak. Yakni mulai tempat wisata agrowisata seperti Bhakti Alam, wisata petik apel, bunga krisan, paprika, susu segar, kopi, durian, sayur-sayuran dan berbagai hasil pertanian yang lain.
“Di sini yakni, Tutur-Nongkojajar mempunyai potensi besar bidang agropolitan dan peternakan. Dari penghasil susu segar di enam desa, apel, paprika, kopi hingga lainnya. Makanya, potensi itu menjadikan Tutur layak sebagai surganya wisata agro di Kabupaten Pasuruan,” ujar Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf di sela-sela mengeksplorasi potensi wisata di Kecamatan Tutur, Senin (23/1).
Lokasi Kecamatan Tutur, secara geografis berada di Kabupaten Pasuruan bagian selatan. Ketinggiannya mencapai lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut (dpl). Kecamatan ini memiliki 12 desa dan sebagian besar warga di Tutur menggantungkan hidupnya dari pengembangan holtikultura dan peternakan.
Berbicara pertanian apel di Tutur, luasannya mencapai sekitar 1.045 hektare. Dari luasan itu setidaknya ada 3.229.512 pohon apel yang dikembangkan warga. Jenis apel tersebut meliputi apel Rome Beauty, Ana dan Manalagi. Setiap tahun, apel Tutur bisa memproduksi hingga 139.210 ton buah. Otomatis, membuat kawasan Tutur menjadi salah satu penghasil apel terbesar di Jatim.
“Pasuruan merupakan penghasil apel terbaik dari beberapa daerah yang dikenal sebagai petik apel. Di kebun petik apel yang berada di Desa Blarang Kecamatan Tutur ini menjadi prioritas tempat wisata di Pasuruan yang layak dikunjungi. Apel Tutur Pasuruan juga sering juara,” tandas HM Irsyad Yusuf.
Adik kandung Wagub Jatim ini menambahkan sejumlah percepatan pembangunan infrastruktur sebagai penunjang tempat wisata tersebut juga akan terus dikebut. Rencananya, pada 2018 nanti pengembangan pariwisata di Tutur, baik wisata alam maupun wisata buatan lainnya bisa terwujud.
“Percepatan pembangunan infrastruktur terus dikebut. Semuanya itu sesuai dengan visi misi kami pada 2018, yakni pengembangan pariwisata. Lokasi wisata alam yang terbaik di Kecamatan Tutur menjadi satu paket perjalanan bagi wisatawan. Nantinya kami pun berusaha tak hanya menyediakan tempat wisata yang bagus. Melainkan menyediakan spot untuk foto dan selfie yang menarik dengan background alam yang banyak digemari,” terang Irsyad Yusuf.
Selain itu, Bupati Pasuruan bersama rombongan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga berkunjung ke hutan pinus yang masih berada di Kecamatan Tutur. Dalam kunjungannya, ia menyampaikan hutan pinus milik Perhutani di Desa Gendro akan dijadikan tempat wisata yang layak dikunjungi wisatawan.
Bahkan, hutan pinus yang terbilang belum dijamah oleh para wisatawan tersebut sangatlah cocok bagi para pecinta foto. Spotnya sangat cocok untuk mengabadikan keindahan deretan pohon pinus yang menjulang tinggi berjajar dengan suasana alam yang masih sangat segar dan alami.
“View di hutan pinus ini sangat indah dan bagus. Pemandangannya sangat menakjubkan. Bisa buat hunting bagi siapa saja yang hobi fotografi, selfie, wefie hingga lainnya. Secepatnya, hutan pinus ini akan kami kembangkan,” imbuh Gus Irsyad, panggilan akrabnya.
Bupati Pasuruan yang memiliki hobi fotografi juga mencoba mencari spot terbaik untuk diabadikan. Namun, justru ia bersama rombongan OPD menjadi sasaran para fotografer yang sedang ada di lokasi tersebut.
“Kawasan Bromo sudah ditetapkan sebagai tujuan wisata di Indonesia. Bagi wisatawan yang melalui Tutur-Nongkojajar bisa untuk berkunjung ke sini,” kata Gus Irsyad.
Untuk mencapai akses jalan menuju hutan pinus, kondisi jalannya sangat baik. Para wisatawan dalam perjalanannya juga akan disuguhi dengan pemandangan yang sangat alami. [hil]

Tags: