Kaya Khasiat Kesehatan, Daun Stevia Jadi Pilihan

Lima mahasiswa Teknologi Pangan UKWMS menunjukkan hasil inovasi produk minuman Stevitea disela-sela peringatan 54 tahun LPPM UKWMS, Kamis (6/9).

Surabaya, Bhirawa
Teknologi inovasi tidak melulu soal robot maupun mesin. Dalam industri pangan, inovasi juga diperlukan mengingat tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan sangatlah tinggi. Untuk itu, sejumlah mahasiswa Universitas Khatolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) membuat produk teh menjadi minuman yang kaya akan antioksidan dan segar tanpa menimbulkan penyakit diabetes.
Mahasiswa UKWMS yang telah sukses membuat inovasi itu adalah Monika Prahartiwi, Tibbo Widodo, Lie Younky dan Fanny Christina. Menurut ketua tim, Monika Prahartiwi, inovasi produk minuman ini, merupakan hasil penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh senior nya. Di mana, dalam penelitian jurnalnya, dikatakan bahwa Daun Stevia memiliki kandungan yang lebih tinggi dibandingkan tebu namun rendah kalori.
“Kami membuat teh ini dengan berbahan dasar teh hitam. Untuk gulanya kami gunakan daun Stevia. Selain itu kami juga menemukan bahwa daun stevia rendah kalori,” ungkap dia.
Dari hasil penelitian inovasi minuman yang dinamakan ‘Stevitea’ tersebut, Monika mengaku jika produknya memiliki antioksidan tinggi dan antidiabet. Sehingga cocok dikonsumsi oleh siapapun. “Di Jawa Timur atau di wilayah manapun, mungkin tidak ada yang tahu daun ini. Karena varietas daun ini terbatas. Kami dapatkan ini hanya di Jawa Tengah,” tutur dia.
Di samping itu, sambung dia, banyak masyarakat yang mengkonsumsi daun stevia hanya melalui proses perebusan. “Kami ingin hasil olahan daun stevia ini bernilai ekonomis dan bisa diminum oleh siapa saja. kai campur dengan teh hitam yang justru memiliki berbagai macam khasiat bagi kesehatan,” kata dia.
Dalam proses pembuatannya, anggota tim Tibbo Widodo menjelaskan jika tahap pertama pihaknya harus mengeringkan daun stevia terlebih dahulu. Jika sudah kering, daun dihaluskan atau diblender. “Kalau sudah halus, daun hasil blender di ayak hingga jadi bubuk. Bubuk daun ini dicampur dengan teh dengan perbandingan 76:24 persen,” jelas Tibbo.
Dari hasil penelitian menyeluruh hasil produk minuman stevitea, Tibbo mengungkapkan jika minuman tersebut akan bertahan selam tiga tahun dari segi aroma. “Kami lakukan penelitian dari tiga variasi temperature. Yaitu suhu kamar 27-30 derajat selsius, suhu inkubator sekitar 37-40, dan suhu refrigerator 7-10 derajat selsius,” pungkas dia. [ina]

Tags: