KBK SIAP Sidoarjo Peroleh Penghargaan Gubernur Jatim

Bupati Sidoarjo bersama jajaran pegawai Puskesmas Tarik usai menerima penghargaan dari Gubernur Jatim Soekarwo. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kelompok Budaya Kinerja (KBK) SIAP Tarik, yang dijalankan Puskesmas Tarik Kab Sidoarjo, Selasa (5/12) kemarin, menerima penghargaan dari Gubernur Jatim, Soekarwo, karena menang juara kedua.
Penghargaan diterima langsung oleh Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, di hotel Santika Premiere Surabaya.
“Saya harap KBK SIAP Tarik ini bisa jadi virus positip bagi OPD lain di Kab Sidoarjo,” katanya.
Kepala Bagian Organisasi Kab Sidoarjo, Drs Ahadi Yusuf MSi, juga menyampaikan rasa bangga dan terharu dengan hasil yang dicapai.
Disampaikan Yusuf, tim KBK SIAP Tarik, yang saat itu masuk 10 besar, melakukan paparan terakhir di hadapan tim juri Pemprov Jatim pada Kamis 16 November, di Kota Malang.
Menurut Yusuf, konsep KBK supaya tidak dijadikan sekedar formalitas saja. Tapi hendaknya harus jadi sarana untuk bisa mencapai sasaran kerja.
”Sehingga kerja bisa menjadi lebih baik,” katanya usai mendampingi Bupati Saiful Ilah, menerima penghargaan dari Gubernur Soekarwo, Selasa (5/12) kemarin.
Rasa syukur juga sempat disampaikan Kepala Puskesmas Tarik, dr Hinu Tri Sulistijorini MARS. KBK yang dijalankan di OPD nya mendapat apresiasi sehingga mampu juara dua dan menerima penghargaan dari Gubernur Jatim.
Disampaikan dr Hinu, SIAP Tarik merupakan singkatan dari sistim informasi antrian Puskesmas Tarik. Konsep KBK ini merupakan konsep budaya kerja untuk membuat nyaman pasien dalam antrian di Puskeksmas Tarik.
Menurut dr Hinu, setelah menerapkan KBK SIAP Tarik kurang dari setahun ini, dirasakan banyak perubahan pisitif yang terjadi.
“Sebelum ada SIAP Tarik pasien yang antri harus berjubel, sesak sehingga tidak nyaman, tapi setelah menerapkan, pasien yang antri tidak berdesakan, sehingga nyaman dan pasien puas,” jelasnya.
Menurut catatan data, di Puskesmas Tarik, dalam sehari tercatat ada sekitar 250 pasien yang antri di loket Puskesmas Tarik yang luasnya sekitar 90 m2 itu. Dengan antri lewat konsep SIAP Tarik, pasien bisa memanfaatkan aplikasi IT yang ada di smartphone.
“Dengan konsep SIAP Tarik, pasien bisa menghemat waktu, tenaga dan gak ribet,” kata dr Hinu.(kus)

Tags: