Surabaya, Bhirawa
Dituding memanfaatkan organisasi untuk kepentingan pribadi, Ketua Dewan Pimpinan Provinsi Keluarga Besar Marhaenis (KBM) Jatim, Hadi Pranoto langsung angkat bicara. Sebaliknya dia menuding segelintir oknum pengurus KBM Jatim yang mendukung Jokowi-JK adalah ilegal dan keblinger. Ini karena KBM Jatim tidak pernah membawa nama organisasi pada aksi dukung-mendukung pada pilpres 2014.
“Saya mendukung Prabowo-Hatta saja tidak mengatasnamakan KBM Jatim, melainkan secara pribadi dan ribuan kaum marhaenis yang ada di Jatim. Ini karena KBM Jatim jelas netral. Yang mendukung Jokowi-JK itu hanya ulah segelintir pengurus KBM Jatim saja yang suka memanipulasi selama ini,” tegasnya Minggu (6/7).
Seperti diketahui sebelumnya, ada beberapa pengurus KBM Jatim dikomandoi Wakil Ketua KBM Jatim Herry Purwanto mendeklarasikan mendukung Jokowi-JK di Surabaya.
Wakil Ketua KBM Jatim, Herry Purwanto mengatakan Hadi Pranoto selama ini selalu berjalan sendiri dan selalu membawa-bawa nama KBM Jatim. “Dia tidak pernah koordinasi dengan kami,” tudingnya.
Herry menjelaskan awal perpecahan KBM Jatim bermula saat pilgub Jatim lalu. “Sebenarnya Hadi Pranoto sudah berulah saat beri dukungan ke Soekarwo. Namun karena Soekarwo juga seorang Marhaenis, kami diam saja. Namun saat pilpres ternyata memberikan dukungan ke Prabowo. Hal itulah membuat kami bergolak dan mengeluarkan mosi tidak percaya,” tuturnya. [cty]
Keterangan Foto : Dewan Pimpinan Provinsi Keluarga Besar Marhaenis (KBM) Jatim, Hadi Pranoto.
