KBM Tatap Muka Berlanjut SMA dan SMK

Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Probolinggo. [wiwit agus pribadi]

Tren Pasien Positif Virus Corona di Kota Probolinggo Bertambah
Probolinggo, Bhirawa
Makin bertambahnya jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19, membuat Kota Probolinggo yang semula masuk zona kuning berubah menjadi oranye. Perubahan ini terjadi sejak 10 September 2020. Namun, perubahan zona ini tak membuat Pemkot Probolinggo mengubah kabijakannya dalam pendidikan dunia.
Hingga Hari Senin (14/9) kemarin Pemkot masih memperbolehkan sekolah menengah atas untuk melakukan uji coba Kegiatan Belajar Mengajar (KMB) secara tatap muka. Namun, kebijakan ini akan dievaluasi ketika penyebaran Covid 19 menjadi merah.
Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin, membenarkan per tanggal 10 September, Kota Probolinggo menjadi zona oranye. Namun, SMA yang melakukan uji coba KBM tatap muka masih diizinkan. Mengingat Kota Probolinggo dari peta Pemprov Jawa Timur belum berubah menjadi merah.
“Kalau masih oranye berarti masih tetap (Diperbolehkan). Kalau masuk zona merah, baru kami rapatkan melibatkan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), Dinkes (Dinas Kesehatan), dan Gugus Tugas. Semoga bisa lebih baik dari zonanya. Tidak merah tetapi kembali normal, hijau kembali,” ujarnya.
Guna merealisasikan harapan itu, Hadi mengaku terus berusaha mengimbau agar masyarakat tak bosan melaksanakan dan mematuhi protokoler kesehatan. Diantara dengan memakai masker dan menjaga jarak, serta menjaga kebersihan, dan tak lupa berdoa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo, Moch Maskur menambahkan, lembaga pendidikan yang menjadi kewenanganya belum melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). ”Kalau lembaga yang menjadi kewenangan kami, tidak ada perintah untuk melaksanakan PTM. Mulai dari PAUD, TK, SD, dan SMP,” ujarnya.
Sejauh ini di Kota Probolinggo ada empat sekolah tingkat menengah atas yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Yakni SMAN 1, SMAN 2, SMKN 1, dan SMKN 2. Dalam pelaksanaannya, empat sekolah itu harus menerapkan pembelajaran dengan protokol kesehatan yang cukup ketat. [wap]

Rate this article!
Tags: