KBMI Gelar Ruwat Budaya di Hari Pahlawan

2-poto kakiSurabaya, Bhirawa
Jika biasanya sebuah pagelaran digelar di sebuah panggung luas, namun tidak demikian dengan Komunitas Benang Merah Indonesia (KBMI). Para pegiat kesenian ini lebih memilih tempat dengan berlatarbelakang alat berat. Memang sepertinya penampilan ini sangat unik dan nyentrik—-
Ditemani angin bertiup sepoi-sepoi serta teriakan pidato Bung Tomo yang menggelegar ,sejumlah seniman merasa terpanggil dan bersemangat untuk mempertanakan kemerdekaan. Meski itu hanya menjadi contoh, bagaimana para pahlawan yang telah meninggalkan kita berjuang. tapi paling tidak hal ituĀ  akan menjadi renungan terhadap anak bangsa dalam mengisi sebuah kemerdekaan.
EKo Printo Widagdo sebagai Penanggungjawab pagelaran yang dinamakan ‘Ruwat Budaya’ ini menuturkan bahwa acara yang mengambil tempat pembangunan apartemen The Fronatage, Jl A Yani. Menjadi bukti bahwa masih ada Arek Suroboyo yang peduli dengan kebudyaannya. Mengingat mereka seniman ini memiliki latarbelakang yang berbeda, yaitu mulai yang berprofesi sebagai guru, wartawan sampai pengusaha, namun tetap menjadi satu keinginan yaitu mengisi kemerdekaan.
“Ruwat Budaya ini juga bisa menjadi edukasi jika kondisi yang ada saat ini merupakan peninggalan di masa lampau. Dimana kemerdekaan yang dinikmati sekarang ini merupakan hasil perjuangan para pendahulu. Maka sudah selayakya kita bersyukur dan memberikan penghargaan besar untuk para pahlawan yang sudah berjuang demi negara yang kita cintai ini.”Unngkap Eko Gondrong–paanggilan akra Eko Pranoto.
Uniknya lagi. untuk menggelar pertunjukan yang unik ini, mereka hanya bertemu hanya tiga jam. Namun dengan pertemuan yang singkat itu, tak mengendurkan mereka dalam menampilkan karya yang cukup fantastis ini dengan didampingi gamelan serta tembang jawa yang dinyanyikan oleh seorangĀ  sinden. “Yang pasti kami hanya bertemu tiga jam, kenyataannya kami mampu memberikan pertunjukan yang memukau. Kami tak perlu diapresiasi atau dihadiri oleh banyak orang. Yang pasti dengan membawakan pagelaran ini secara maksimal, itu sudah menjadi kepuasan bagi kami,”papar pria yang beberapa waktu lalu membuat geger Surabaya karena ide nyentriknya dengan sarung pohonnya ini. [cty]

Tags: