Kebahagiaan Warga Jatim Naik di Atas Rata-rata Nasional

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jatim, ternyata tingkat kebahagiaan warga Jatim meningkat pada skala 70,77 dan lebih tinggi dibandingkan nasional. Indeks kebahagiaan pada 2017 disusun tiga dimensi yaitu kepuasan hidup, perasaan dan makna hidup.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jatim Teguh Pramono menjelaskan indikator penyusunan indeks kebahagiaan Jatim pada  2017, di mana indikator tertinggi adalah keharmonisan keluarga pada skala 79,42 persen yang masuk dalam sub dimensi kepuasan hidup sosial.
Selanjutnya indikator terendah adalah pendidikan dan keterampilan pada skala 60,03 yang merupakan sub dimensi kepuasan hidup personal. Namun  masih terdapat indikator lainnya di bawah skala 70 yaitu pengembangan diri, pendapatan rumah tangga, perasaan tidak khawatir/cemas, pekerjaan/usaha/kegiatan utama, serta perasaan tidak tertekan.
Pada dimensi perasaan, indikator yang memiliki indeks tertinggi adalah perasaan senang/riang/gembira dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari pada tingkatan skala 74,77. Sementara  yang terendah adalah perasaan tidak khawatir/cemas pada tingkatan skala 64,85. Pada dimensi makna hidup, indikator yang memiliki indeks tertinggi adalah penerimaan diri pada skala 75,87, sebaliknya terendah pengembangan diri pada skala 61,86.
“Jadi disimpulkan penduduk Jatim pada umumnya telah mampu menerima kondisi yang dialaminya pada level 75,87. Sedangkan tingkat pengembangan potensi diri melalui upaya peningkatan pengetahuan , keterampilan dan sebagainya relatif rendah yaitu berskala 61,66,” paparnya, Selasa (15/8).
Berdasarkan klasifikasi wilayah, dilihat dari indeks sub dimensi kepuasan hidup personal dan indeks sub dimensi kepuasan hidup sosial, nampak kebahagiaan penduduk di wilayah perkotaan cenderung lebih tinggi yaitu 72,01 persen dibandingkan penduduk yang ada di pedesaan 69,49 persen.
Sedangkan dilihat dari jenis kelamin, nampak penduduk laki-laki di Jatim lebih bahagia dari wanita. “Indeks kebahagiaan penduduk laki-laki sebesar 71,43, dibandingkan perempuan sebesar 70,15 persen. Dilihat dari indeks dimensi kepuasan hidup dan indeks dimensi perasaan, juga indeks makna hidup, laki-laki cenderung lebih tinggi,” katanya.
Begitu pula dalam status perkawinan, lanjut Teguh, indeks kebahagiaan penduduk yang berstatus menikah cenderung lebih tinggi skalanya 71,23 dibandingkan penduduk dengan status perkawinan yang lain, seperti belum menikah, cerai hidup, dan cerai mati.”Kebahagiaan  terendah nampak pada cerai hidup. Mungkin masih baper dengan mantan,” katanya sembari tersenyum.
Terakhir pada kelompok umur, dalam indeks kebahagiaan penduduk cenderung mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya usia. Penduduk dengan umur 24 tahun ke bawah memiliki indeks kebahagiaan tertinggi pada skala 71,75. [rac]

Tags: