Kebiasaan “Ngelem” Bisa Ganggu Kesadaran Hingga Kematian

Dr dr Kohar Hari Santoso

Dinkes Jatim, Bhirawa
Seseorang yang sering mabuk dengan menghirup uap lem (ngelem) sangat membahayakan, khususnya pada anak-anak. Sebab, pada kadar tertentu bisa menyebabkan pelaku ngelem meninggal secara mendadak (Sudden Sniffing Death).
Tak bisa dipungkiri, dalam pergaulan anak muda atau anak jalanan, lem perekat serba guna sering disalahgunakan untuk mendapatkan sensasi mabuk atau ‘high’. Apalagi, lem tersebut juga sangat mudah didapatkan dengan harga yang relatif murah.
Bahkan karena fungsi sebenarnya sangat bermanfaat, banyak yang tidak menyangka ada risiko di balik uap lem yang baunya cukup menyengat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Dr dr Kohar Hari Santoso saat dikonfirmasi Bhirawa, Senin (19/11/2018). Hal ini setelah kedapatan 5 anak mabuk lem di daerah Banyu Urip Kidul V, Surabaya yang telah diamankan Satpol PP Kota Surabaya.
Menurutnya, dari sisi kesehatan perbuatan menghirup bau gas dari lem itu sangat berbahaya. Bahkan bisa menyebabkan gangguan kesadaran hingga kematian. “Bau gas dari lem itu bikin “fly” dan bahkan bisa menyebabkan gangguan kesadaran hingga bisa merenggut nyawa,” katanya.
Pihaknya pun mengaku prihatin atas perbuatan yang dilakukan anak-anak yang masih tergolong dibawah umur tersebut. Oleh karenanya, kata dr Kohar, Dinke Jatim akan terus melakukan penyuluhan ke sekolah dan masyarakat.
“Kontrol sosial masyarakat harus ditingkatkan. Selain itu juga terkait penangangan kasusnya,” jelasnya.
Dari data yang diperoleh Bhirawa, kelim anak tersebut itu diantaranya A (16), JM (16) Jr (15) FA (14) dan RS (14). Anak-anak ini pun digiring ke Mako Satpol PP Kota Surabaya untuk dimintai keterangan lebih lanjut dengan mendatangkan para orang tua. (geh)

Tags: