Kebocoran dan Banjir Saat Hujan, Rumah Janda Miskin Direhab di Sidoarjo

Pekerja dari Lazismu, dibawah terik matahari siang, membongkar atap rumah janda miskin di perumahan Bumi Intan Permai, yang dimakan rayap. [alikus/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa
Selama tiga tahun ini, Bu Didin, 54 tahun, janda miskin yang tinggal di perumahan Bumi Intan Permai, Kelurahan Gebang Kec Sidoarjo, berusaha sabar dan tabah. Karena tiap hujan turun, atap rumahnya yang sudah lapuk itu bocor di semua bagian.
Untuk tidur dan berteduh saat hujan turun, wanita Mualaf tersebut bersama saudara dan anak saudaranya yang masih kecil, terpaksa tidur di teras rumah yang sempit. Tidak mempedulikan dinginnya angin malam saat mereka tidur.
“Cuma bagian di teras rumah saja yang tidak kebocoran dan banjir,” ujarnya ditemui ketika rumahnya yang berdiri 32 tahun lalu di tempat itu, dibantu rehab oleh Lazismu, Kamis (6/2) kemarin.
Ia menceritakan sebenarnya ingin bangkit dari kemiskinan. Karena wanita yang tinggal di RT 18 RW 05 itu, tidak ingin terus menerus
menerima belas kasihan. Ia ingin bangkit untuk masa depannya.
“Saya sebenarnya punya keahlian memasak sedikit, cuma tidak punya modal. Kalau saya terus terusan dibantu, saya merasa tidak enak. Saya tidak mau jadi peminta-minta,” kata warga yang pernah tinggal di Kota Surabaya itu.
Di rumahnya yang berukuran 7 m x 9 m itu, ia kini tinggal bersama adik kandung dan anak-anaknya. Suaminya sudah meninggal dunia beberapa tahun silam. Sehingga disana, penghuni dewasa ada 4 orang dan anak-anak ada 3 orang yang masih duduk di bangku TK dan SD.
Perempuan yang juga menderita penyakit Vertigo tersebut, sempat mengucapkan terima kasih ada pihak yang peduli, sehingga rumahnya diperbaiki.
Menurut Ainur Rofik, Manager Pentasarupan Lazismu, pihaknya turun tangan untuk membedah rumah janda miskin tersebut setelah dapat informasi dari Pengurus Ranting Aisyiah Kelurahan Gebang.
Proses pembongkaran atap rumah itu, diakukan Kamis 6 Pebruari kemarn. Diperkirakan dalam waktu seminggu ini semua pekerjaan bisa diselesaikan.
Jenis pekerjaan yang dilakukan diantaranya, kata Rofik, diantaranya mengganti atap rumah yang awalnya dari kayu menjadi atap galvalum. Supaya kedepannya tidak dimakan rayap. Mengganti genting dan meninggikan lantai rumah, supaya tidak kebanjiran di wilayah itu.
“Mungkin nanti juga akan kita lakukan pengecatan di sejumlah bagian rumah. Agar tampak jadi lebih manis,” kata Rofik.
Warga Desa Wangkal Kec Krembung itu menuturkan di Lazismu, ada sejumlah program yang peduli dan berpihak pada masyarakat dhuafa untuk pengentasan kemiskinan. Misalnya di bidang kesehatan, bidang pendidikan dan bidang lainnya dengan sasaran pengentasan kemiskinan kaum Dhufa.
“Bantuan dari kami tidak membeda-bedakan golongan,” ujarnya.
Menurut ia, awal tahun 2020 ini pihaknya sudah turun tangan membantu kaum Dhuafa. Untuk program bedah rumah ini, katanya. (kus)

Tags: