Kebun Binatang Surabaya Hadirkan Konservator Gajah Sumatera

Para mahout gajah melatih gajah mendengar perintah mahout secara lisan

Surabaya, Bhirawa
Meningkatkan kemampuan mahout(pelatih/pawang) gajah, Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) menghadirkan Konservator Gajah dari Sumatera. Dengan peningkatan kemampuan mahout ini, diharapkan koleksi gajah KBS bisa lebih nyaman hidup di tempat yang bukan habitat aslinya.
“Pelatihan ini agar mahout dapat mengerti dan memahami cara merawat gajah dengan benar. Penanganan gajah tidak boleh sembarangan, mereka harus dibekali pengetahuan agar gajah hidup sejahtera,” kata Konservator Gajah, Nazarudin di KBS pada rilis yang diterima Bhirawa, kemarin.
Ia mengatakan seorang mahout tidak hanya bertugas sebagai perawat dengan memberi makan, memandikan, dan melatih gajah. Namun seorang mahout juga bertugas melakukan pengamatan sehari-hari mengenai kesehatan gajah.
“Seorang mahout akan berlatih mengenai cara pendekatan individu dengan gajah. Artinya, penanganan gajah yang benar akan berdampak kepada kesejahteraannya supaya mereka tidak merasa terkekang dan dapat merasakan hidup seperti di habitat alaminya,” tuturnya yang juga sebagai Ketua Forum Mahout Gajah Indonesia.
Lebih lanjut dia mengungkapkan seorang mahout yang masih baru membutuhkan pelatihan intensif kurang lebih selama tiga bulan. Pelatihan ini tidak terbatas pada belajar memberikan perintah, namun juga mencakup pengetahuan yang menyeluruh tentang kehidupan gajah.
“Seorang mahout pertama-tama harus bisa mengambil hati gajah. Hal ini dilakukan agar Gajah dapat mengenali suara mahout untuk dapat memahami perintah lisan,” terangnya yang  juga berdinas di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur.
Namun, ia menambahkan para mahout yang ada di KBS kali ini bisa menangani gajah dengan baik. Lima ekor gajah di KBS terlihat sehat dan cukup terawat. Hal ini ditandai dengan postur, pola makan hingga perilaku keseharian.
“Ada lima ekor gajah di KBS, yaitu Doa, Hilir, Lembang, Manis dan Gonzales. Mereka tiap hari selalu diajak keliling area KBS untuk perawatan. Kemudian pada siang harinya mandi di kolam dengan para mahout,” paparnya.
Di dalam satu perawatan gajah di KBS, lanjut dia pemberian pakan yang cukup, terdiri dari beras jagung, wortel, rumput, pisang dan pepaya. Sedangkan aktivitas gajah yang diterapkan dalam perawatan gajah di KBS yaitu memberikan kesempatan gajah yang ada berinteraksi satu sama lainnya.
“Para mahout  telah memberi kesempatan gajah untuk berinteraksi satu sama lainnya, karena kehidupan gajah di hutan adalah berkelompok.Jadi manajemen KBS menerapkan sistem perawatan dengan tidak merampas hak-hak gajah, seperti memberikan kesempatan mereka untuk breeding atau kawin maupun interaksi satu sama lain,” jelasnya.
Dalam pemilihan mahout  baru di KBS diikuti 25 peserta internal, namun hanya terpilih dua orang yang lolos seleksi secara fisik. Artinya, mahout gajah di KBS berjumlah tujuh orang. (geh)

Tags: