Raharto Teno Prasetyo ST
Raharto Teno Prasetyo ST
Gerakan people power untuk menolak hasil rekapitulasi penghitungan suara, baik pemilihan presiden (Pilpres) maupun pemilihan legislatif (Pileg) memantik banyak reaksi penolakan dari tokoh di tanah air. Sebab gerakan tersebut bisa merusak kehidupan bernegara dan berbangsa.
Salah satu tokoh yang menolak gerakan itu adalah Wakil Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo ST. Secara khusus, dia mengimbau kepada masyarakat Kota Pasuruan agar tak terpengaruh pada ajakan pada gerakan people power. Ia sangat mengecam jika sampai terjadi aksi people power di Kota Pasuruan, karena dinilai sangat membahayakan.
“Kami sangat mengecam gerakan people power. Kami tegaskan, saya dan bersama semua unsur yang ada di Kota Pasuruan menolak keras gerakan people power ini. Mereka merupakan memecah belah bangsa Indonesia. Makanya ini sangat membahayakan,” ungkap Raharto Teno Prasetyo, Rabu (15/5).
Pihaknya mengajak masyarakat untuk menghargai dan menghormati apapun hasil rekapitulasi yang sudah dilakukan oleh KPU RI, hingga tingkat Kota dan Kabupaten.
“Hargai dan hormati hasil rekapitulasi mereka. KPU ini sudah bekerja secara maksimal. Kami yakin, mereka akan melakukan penghitungan suara secara tepat. Kinerja mereka pun bisa dipantau seluruh masyarakat Indonesia, ada lembaga yang juga mengawasi Pemilu yakni Bawaslu,” ujar Raharto Teno Prasetyo ST.
Saat ini, kondisi Kota Pasuruan sudah aman, damai, sejuk dan tentram. Kondisi baik itu jangan sampai ada gerakan yang merusak suasana kamtibmas di kota santri tersebut.
“Saran saya, tidak perlu memikirkan hal itu. Dan silakan menempuh jalur hukum. Jangan sampai membuat keonaran dan kegaduhan. Kita akan bersatu menjaga Kota Pasuruan dari serangan people power,” tambah Raharto Teno Prasetyo ST.
Di bulan ramadan ini, masyarakat Kota Pasuruan diminta untuk meningkatkan iman dan taqwa. Bagi yang tidak berpuasa bisa menghormati yang sedang menjalankan puasa. “Apalagi perbedaan itu indah. Di bulan suci ramadan ini harus ditingkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” kata Raharto Teno Prasetyo ST. [hil]
