Kecamatan Asemrowo Surabaya Juara I Kecamatan Responsif Gender

Camat Asemrowo, Bambang Udi Ukoro dan Kanit Sabhara Polsek Asemrowo, IPDA Sujito ketika diambil darahnya, dalam Baksos Pahlawan Peduli Kemanusiaan, Rabu (13/11) kemarin. [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Kecamatan Asemrowo berhasil meraih juara I Kecamatan Responsif Gender 2019 untuk Katagori Madya, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2019. Sedangkan Juara II diraih Kecamatan Benowo dan Juara III diraih Kecamatan Wonokromo. Sertifikat dan Trophi diserahkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani kepada Camat Asemrowo, Bambang Udi Ukoro pada upacara bendera peringatan Hari Pahlawan di Pemkot Surabaya pada Minggu (10/11) lalu.
Menurut Camat Asemrowo, Bambang Udi Ukoro, Kecamatan Responsif Gender yang berhasil diraihnya merupakan hasil kerja semua staf Kecamatan Asemrowo yang telah peduli dalam memberikan pelayanan dan aktivitas kecamatan tanpa memandang jenis kelamin atau tidak membedakan gender dari warga masyarakat yang datang di Kecamatan Asemrowo.
”Ketika yang datang di Kecamatan Asemrowo pemohon layanan publik laki – laki maupun perempuan, Lansia Laki – laki atau perempuan, bahkan warga yang meminta pelayanan publik di kecamatan ini anak laki – laki atau anak perempuan. Kami beserta semua staf Kecamatan Asemrowo memberikan pelayanan publik yang sama. Kami tidak membedakan jenis kelamin warga yang memohon palayanan di Kecamatan Asemrowo ini,” jelas Bambang-sapaan Camat Asemrowo yang juga Ketua Ikasdasa (Ikatan Alumni SMP Negeri 10 Surabaya.
Sementara itu, masih dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Rabu (13/11) kemarin, Kecamatan Asemrowo menggelar Bakti Sosial Donor Darah, dengan tema Pahlawan Peduli Kemanusiaan, donor darah melibatkan seluruh Staf Kecamatan Asemrowo, Polsek Asemrowo, warga sekitar, Komunitas Baksos’e, kelompok sosial kemasyarakatan, pekerja sosial, Musisi Baksos’e Surabaya, Komunitas Surabaya Informasi, Surabaya Digital City, Kader Relawan Asemrowo, Club Tongkrongan Malam, Ikatan Alumni SMP Negeri 10 Surabaya dan FKPPI. Dengan target pendonor darah sebanyak 50 orang sesuai dengan kondisi fisiknya masing – masing.
Program Bakti Sosial yang digelar rutin 2,5 bulan hingga 3 bulan sekali ini, menurut Bambang, agar seluruh staf kecamatan dan warga masyarakat bisa terbangun kepedulian terhadap sesama warga lainnya yang sedang membutuhkan darah dengan mendonorkan darahnya, serta agar bisa hidup sehat karena setelah mendonorkan darahnya akan tergantikan dengan darah segar. Dan agar sesama warga masyarakat bisa saling sosialisasi.
Yang menarik, dari bakti sosial donor darah di Kecamatan Asemrowo ini, setiap pendonor yang bisa mendonorkan darahnya setelah melalui pemeriksaan dokter dari PMI Kota Surabaya diberikan doorprice. ”Kami menyiapkan sekitar 30 doorprice bagi warga yang berhasil mendonorkan darahnya. Ada kipas angin, ada dispencer dan doorprice hiburan lainnya,” kata Bambang sambil menunjukkan deretan doorprice yang telah disiapkan.
Salah satu pendonor darah, IPDA Sujito, Kanit Sabhara Polsek Asemrowo, ketika ditanya perasaannya usai mendonorkan darahnya mengaku senang bisa membantu sesama warga masyarakat yang membutuhkan darah. Meski sebenarnya IPDA Sujito mengaku takut dengan jarum suntik.
”Saya sebenarnya takut dengan jarum suntik. Tetapi karena kemauan yang kuat untuk berbagi dengan sesame maka rasa takut itu saya lawan. Saya merasa terpanggil ketika Kecamatan Asemrowo yang kebetulan letaknya bersebelahan dengan Polsek Asemrowo menggelar Bakti Sosial Donor Darah. Muda – mudahan warga masyarakat lainnya yang sehat juga terpanggil untuk donor darah,” kata IPDA Sujito yang mengaku sudah donor darah sebanyak tiga kali ini.
Sementara itu, dr Wulandari dari PMI Kota Surabaya yang melakukan pemeriksaan sebelumnya pendonor diambil darahnya menjelaskan, banyak pendonor tidak bisa mendonorkan darahnya karena Hemoglobin (HB) nya kurang dari 12,5 – 17, tensi darahnya kurang dari 100 – 160. Juga tidak bisa donor darah karena tidur kurang dari 6 jam, tidak minum obat – obatan selama tiga hari belakangan, dan berat badannya kurang dari 47 kilogram.[fen]

Tags: