Kecamatan Bulak Surabaya Intervensi Balita Stunting dengan Launching ISOK PAS

Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDIP, Riswanto SKom MIKom, mengambil undian ISOK PAS didampingi Camat Bulak, Camat Bulak Bambang Udi Ukoro dan Lurah Kenjeran, Ruli Prasetyo SSTP. [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa.
Camat Bulak, Kota Surabaya, Drs Bambang Udi Ukoro SH MSi, Selasa (29/11) kemarin, melaunching Program ISOK PAS (arISan kelompOK Peduli Anak Stunting), yakni Program untuk Mengintervensi Pencegahan dan Mengatasi Balita Stunting. ISOK PAS ini melibatkan semua stakeholder di wilayah Kecamatan Bulak agar menyiapkan pemenuhan gizi bagi 24 Balita Stunting.
Program ISOK PAS yang dilaunching dan dilanjutkan dengan mengundi para stakeholder yang hadir agar mempersiapkan makanan bergizi untuk 24 Balita Stunting, selama 60 hari atau 20 hari kerja selama tiga bulan. Hadir dalam launching Program ISOK PAS ini anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDIP, Riswanto SKom MIKom, Kepala Puskesmas Kenjeran, para Kader Surabaya Hebat, para K3PPT (Kelompok Kerja Kepala Pos PAUD Terpadu, juga pihak swasta yang ada di Kecamatan Bulak.
Menurut Camat Bulak, Bambang Udi Ukoro, Kecamatan Bulak menggelar musyawarah dalam rangka launching Program Kecamatan Bulak dalam upaya menurunkan angka stunting di wilayah Kecamatan Bulak bernama Program ISOK PAS atau arISan kelompOK Peduli Anak Stunting).
Dalam Launching ISOK PAS ini Kecamatan Bulak mengundang seluruh elemen kelompok masyarakat, baik tokoh masyarakat di DPRD, tokoh masyarakat Ketua LPMK, RW, RT, PKK, Kader Surabaya Hebat, termasuk Kader KB, juga para pendidik di SD, SMP dan SMA yang ada di Kecamatan Bulak, bahkan ada pengelolah perumahan dan pihak Kenjeran Park (Swasta) untuk meramaikan intervensi dalam upaya menurunkan angka stunting dengan memberikan asupan nutrisi kepada 24 Balita Stunting.
“Gotong Royong yang kita bangun Bersama elemen masyarakat ini tentunya masing – masing kelompok yang kami undang ini. Kami oplos jadwalnya dalam 60 hari kerja selama tiga bulan yaitu Bulan Desember 2022, Januari dan Februari 2023, seperti layaknya kegiatan yang bersifat arisan. Kami membuat arisan kelompok ini dalam bentuk memberikan tanggungjawab untuk memberikan nutrisi kepada 24 Balita Stunting yang ada di Kecamatan Bulak ini, secara berkelompok dengan harapan angka Balita Stunting semakin turun stelah mendapatkan asupan nutrisi. Dan Balita Stunting itu menjadi normal,’’ kata Bambang-sapaan akrabnya.
Bambang juga menjelaskan, setelah berjalan satu bulan dan dua bulan Program ISOK PAS akan dievaluasi, bagaimana pertumbuhan badan Balita Stuting diharapkan bisa menjadi normal sehingga harapan zero stunting bisa tercapai. Dan bila tidak bisa tercapai zero stunting, setidaknya tersisa hanya Balita yang mempunyai penyakit bawaan.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kenjeran, dr Rosna Suswanti menambahkan, Program ISOK PAS digagas berawal dari Camat Bulak untuk mengangkat status gizi Balita Stunting di Kecamatan Bulak. Sebab Balita Stunting ini sudah menjadi konsen dari Pemkot Surabaya untuk mendapatkan intervensi, dan intervensi ini sebenarnya sudah dilakukan sejak dari calon pengantin perempuan, ibu hamil, ibu mneyusui, dan Balita. Dalam gagasan ini Camat Bulak meminta agar mengikuti sertakan kekuatan masyarakat Bersama – sama dalam mengentas permasalah stunting.
“Maka pada hari ini (Selasa kemarin, red) kelompok – kelompok masyarakat ini dikumpulkan dan diadakan arisan yang intinya memberikan intervensi kepada Balita Stunting. Jadi kelompok masyarakat ini bergantian memberikan asupan gizi berupa kudapan ditambah susu selama 60 hari kerja selama tiga bulan,’’ kata dr Rosna.
Dr Rosna menegaskan, di Kecamatan Bulak ada 24 Balita Stunting. Di Kelurahan Bulak ada 14 Balita, di Kelurahan Sukolilo Baru tiga Balita, Kelurahan Kenjeran satu Balita dan Kelurahan Kedungcowek enam Balita. Diharapkan, dari Program ISOK PAS ini bisa menyehatkan generasi muda Bangsa Indonesia, mengentaskan dari permasalahan stunting agar bisa menjadi sehat. Bisa semakin sehat dan semakin produktif. Sedangkan kekuatan dari masyarakat ini tidak hanya berhenti sampai disini saja tetapi kedepannya juga lebih masyarakat yang mempunyai kepedulian dengan Kesehatan anak.
Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDIP yang juga warga Kecamatan Bulak, Riswanto SKom MIKom, sangat mengapresiasi Program Kecamatan Bulak ini. ‘’Luar Biasa. Kebijakan apapun dari pemerintah kalau tidak ada apresiasi dari warga masyarakat itu jarang berhasil, makanya saya sepakat dengan yang dilakukan Pak Camat, yaitu sebelum dilakukan intervensi maka dilibatkan masyarakat. Nah pada hari ini program yang khusus menangani anak – anak stunting, mengajak warga masyarakat untuk terlibat dalam mengatasi permasalahan stunting. Jadi semua tokoh masyarakat yang ada diundang untuk memberikan sumbangsihnya apa dalam menangani Balita Stunting, dan sambutan warga masyarakat dalam ISOK PAS ini sangat luar bisa,’’ tegasnya.
Riswanto berharap, semoga yang dilakukan Kecamatan Bulak ini bisa menular di kecamatan lain di Kota Surabaya. Sehingga setidaknya bisa melibatkan masyarakat dalam pencegahan stunting.
Dan K3PPT (Ketua Kelompok Kerja Kepala Pos PAUD Terpadu) Kelurahan Bulak, Lila Kuntari sangat antusias dengan Program ISOK PAS. Menurutnya, dengan berkumpulnya stakeholder ini diharapkan di Kecamatan Bulak bisa zero stunting. ‘’Semua permasalahan stunting bisa dihadapi bersama – sama dengan cara bergandengan tangan, dan maju bersama untuk wilayah Kecamatan Bulak. Sehingga zero stunting yang juga menjadi target Pemerintah Kota Surabaya bisa tercapai,’’ tandasnya. [fen]

Tags: