Kecamatan Sedati dan Tulangan Sidoarjo Diterjang Angin Puting Beliung

Rumah di Desa Gisikcemandi yang menjadi korban angin puting beliung. / foto dari BPBD Sidoarjo

Sidoarjo, Bhirawa
Bencana angin puting beliung kembali menerjang wilayah Kabupaten Sidoarjo di awal tahun 2021 ini. Seperti kejadian puitng beliung pada 11 Maret lalu telah menimpa Kec Sedati dan Kec Tulangan, pada sekitar pukul 15.30. hingga pukul 16.00 WIB.

Di Kec Sedati, bencana ini menimpa Desa Tambakcemandi dan Desa Gisikcemandi. Di Desa Tambakcemandi menimpa 3 rumah dan di Desa Gisikcemandi menimpa 6 rumah warga.

Di dua desa itu, selain menelan korban materi berupa kerusakan atap rumah warga dan tempat usaha maksimal sampai 15 genting, juga sempat menimbulkan korban fisik warga, atas nama Nur Laili Fitrotin, warga Desa Gisikcemandi, yang harus dijahit dengan 6 jahitan di kepalanya.

“Kita bersyukur tidak sampai ada korban jiwa. Dalam waktu secepatnya Pemkab Sidoarjo akan memberi bantuan yang dibutuhkan. Untuk saat ini kita masih memberi bantuan sementara, yang urgent dibutuhkan warga,” terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Sidoarjo, Ir Dwijo Prawito MT, saat dihubungi Minggu (14/3) kemarin.

Sedangkan di Kec Tulangan, kejadian ini menimpa wilayah Desa Grogrol dan Desa Kemantren. Di Desa Grogol menimpa 7 rumah warga dan di Desa Kemantren hanya 1 rumah. Semuanya kerusakan atap rumah. Di Kecamatan ini ada sampai 100 genting rumah warga yang sampai rusak.

“Namun kita evaluasi jenis kerusakan yang dialami masih dalam tarap ringan dan sedang,” jelas Dwijo.

Sebelum kejadian menimpa, dikatakan Dwijo, kondisi di wilayah desa-desa itu, baik di Kec Sedati maupun di Kec Tulangan, dalam kondisi hujan deras dan disertai angin kencang. Menurut Dwijo, apabila ada tanda alam seperti itu warga diminta supaya lebih waspada.

Dwijo mengatakan di Kec Sedati, pihak BPBD Sidoarjo kerja sama dengan Kec Sedati, pihak desa dan tim posko siaga BPBD Sidoarjo melakukan assesment di lokasi. Bantuan sementara yang diberikan berupa terpal, supaya bisa digunakan sementara untuk menutup atap rumah yang rusak.

“Kendala yang sempat dihadapi oleh tim penolong saat akan menuju ke lokasi bencana, khususnya di Kec Sedati, adalah harus melalui banyaknya jalan yang berlubang disana,” kata Dwijo. (kus).

Tags: