Kecerdasan, Gizi dan Ikan

Oleh :
Andriyanto
Dosen Sekolah Pascasarjana Unair, Kepala DP3AK Jatim.

Memiliki kelebihan berupa kecerdasan, selain memberi kebahagiaan kepada orang tua yang merawatnya sejak kecil juga akan menjadi salah satu bekal penting bagi sang bayi ketika dia sudah menjadi dewasa kelak. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para orang tua supaya memiliki bayi yang cerdas di antaranya adalah dengan memberikan asupan gizi yang baik dan tepat, yang merangsang peningkatan kecerdasan bayi. Hal ini harus dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak kehamilan sampai anak usia 2 tahun.

Ya, sejatinya anak cerdas tentunya akan membuat para orang tua menjadi bangga dan bahagia. Namun, anak cerdas tidak lahir begitu saja. Orang tua harus mengkondisikanya. Cara dan tips membuat anak sehat dan cerdas adalah salah satunya dengan membantu proses tumbuh-kembang otaknya agar optimal, dengan memenuhi kebutuhan zat gizi untuk perkembangan otak secara tepat. Apabila ditambah dengan stimulasi kecerdasan anak lewat kegiatan sehari-hari, memiliki anak yang cerdas bukan lagi menjadi impian.

Faktor genetik atau keturunan hanya memiliki andil sekitar kurang lebih 5% dalam menentukan perkembangan otak dan tingkat kecerdasan anak. Selebihnya, yang berperan adalah faktor lingkungan, antara lain pemenuhan kebutuhan berbagai zat gizi yang diperlukan untuk menunjang proses perkembangan otak anak dan juga kesehatannya pula.

Pemberian gizi yang seimbang dan pas akan bermanfaat terhadap tingkat kecerdasan anak, karena memang hubungan gizi terhadap kecerdasan anak adalah berkaitan erat dalam hal ini. Kecerdasan, ketrampilan dan perkembangan serta pertumbuhan dan juga mental psikologi anak balita tidak lepas dari pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak. Tentu saja dalam hal agar otak anak berkembang dengan optimal, maka orang tua harus memenuhi aneka kebutuhan akan zat gizi yang diperlukannya.

Mengkonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, terutama untuk perkembangan otak anak harus menjadi perhatian dari para orang tua. Seperti contoh, seorang anak yang mengalami gangguan akibat kekurangan iodium akan mengalami kehilangan kecerdasan sebesar 10 – 50 IQ point. Anak dengan kecerdasan rendah ini dikuatirkan akan menjadi beban pada masa akan datang.

Pentingnya Gizi Anak

Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, hingga usia lanjut. Zat besi merupakan salah satu komponen gizi mikro yang memiliki peranan penting dalam proses tumbuh kembang khususnya pada anak.

Kesehatan anak dan gizi anak merupakan aspek yang sangat penting dalam tumbuh kembangnya, asupan nutrisi harus lengkap dan seimbang agar kesehatan anak terjaga dengan baik dan pertumbuhannya pun akan optimal. Anak-anak mulai mulai usia nol hingga lima tahun harus mendapatkan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuhnya pada usia tersebut.

Untuk bayi diatas satu tahun membutuhkan lebih banyak nutrisi dan seimbang karena aktivitas mereka mulai meningkat dan sistem pencernaannya sudah berkembang. Selain itu pada usia diatas 1 tahun bayi sudah mulai menajamkan gerak motorik kasar dan motorik halus yang sangat didukung oleh pertumbuhan dan perkembangan otak. Pada usia 0-3 tahun pertumbuhan sel-sel otak berlangsung sangat cepat dan pada usia 4-5 tahun pertumbuhan tersebut akan mencapai tahap sempurna.

Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan otak bayi adalah nutrisi atau gizi yang diberikan, terlebih pada periode percepatan pertumbuhan otak. Ada banyak zat gizi yang diperlukan untuk perkembangan otak anak bayi yaitu protein dan asam amino, AA-DHA, gangliosida, kolin, serta zat gizi mikro (zat besi, zat seng, tembaga, iodium, folat, dan vitamin Selain nutrisi, stimulasi memegang peranan sangat penting dalam memaksimalkan kecerdasan anak. Stimulasi diperlukan agar hubungan antarsel syaraf otak (sinaps) dapat berkembang. Penting untuk diingat bahwa sinaps akan menghilang secara spontan bila tidak digunakan.

Gizi dan Kecerdasan

Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa pada penderita stunting dan/atau gizi buruk telah terjadi hambatan terhadap pertumbuhan otak dan tingkat kecerdasan. Secara keseluruhan gizi kurang yang terjadi pada anak di usia muda membawa dampak Anak mudah menderita lelah mental, anak akan sukar berkonsentrasi, anak akan rendah diri, dan pada gilirannya prestasi belajar anak menjadi rendah.

Metabolisme energi dalam otak memerlukan sejumlah zat gizi antara lain berbagai vitamin dari kelompok Vit B-kompleks, Vit C disamping zat besi dan magnesium. Pemberian tambahan vitamin tersebut kepada anak, akan menaikkan nilai IQ anak tersebut. Otak juga memerlukan perlindungan dari kerusakan jaringan otak akibat terbentuknya radikal bebas. Untuk itu diperlukan vitamin yang dapat berfungsi sebagai anti oksidan seperti Vitamin A, C dan E.

Jenis bahan makanan yang dimakan juga berpengaruh terhadap IQ. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa anak yang banyak makan permen (gula murni) ternyata IQ mereka 25 point lebih rendah dibanding anak yang memperoleh glukose dari karbohidrat kompleks (nasi, roti, singkong, kentang, dll).

Taurin, Omega 3 dan Omega 6 (pre AA dan DHA) atau asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan otak. Ini penting untuk menunjang proses tumbuh kembang si anak, serta tingkat intelektuallitas dan kecerdasan anak (antisipasi ADHD = Attention Defisit Hyperactive Disorder). Kandungan kalsium dan Vitamin D untuk kebutuhan pertumbuhan tulang (antisipasi Cerebral Palsy). Galaktose penting untuk pertumbuhan otak serta pembentukan myellin di otak. Galaktose adalah karbohidrat yang terdapat dalam susu.

Dari berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa kekurangan zat besi atau Fe dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan serta sel otak. Kekurangan kadar Hb dalam darah atau anemia gizi pada anak dapat menimbulkan gejala lesu, lemah, letih, lalai dan cepat capai. Akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar, olahraga dan produktifitas belajar anak serta menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi.

Ikan dan Kecerdasan

Pertumbuhan sel otak manusia sangat tergantung pada kadar omega 3 secara cukup sejak bayi dalam kandungan sampai balita. Bila pada masa tersebut cukup tersedia omega 3 maka anak tersebut akan tumbuh dengan potensi kecerdasan maksimal. Karena alasan itu, sejak ibu hamil perlu mengkonsumsi ikan dalam jumlah cukup sampai bayi yang dikandungnya lahir.

Ikan sering disebut sebagai makanan untuk kecerdasan. Ikan sebagai makanan sumber protein yang tinggi. Kalau dalam menu sehari-hari kita menghidangkan ikan, maka kita memberikan sumbangan yang tinggi pada jaringan tubuh kita. Absorpsi protein ikan lebih tinggi dibandingkan daging sapi, ayam, dan lain-lain. Mengapa demikian? Daging ikan mempunyai serat-serat protein lebih pendek daripada serat-serat protein daging sapi atau ayam. Oleh karena itu ikan dan hasil produknya banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang mengalami kesulitan pencernaan sebab mudah dicerna. Anak usia sekolah yang sering makan dan jajan sembarangan akan mengalami gangguan pencernaan, oleh karena itu ikan merupakan solusinya.

Mineral dalam ikan mengandung banyak mineral termasuk magnesium, phosphor, iodium, fluor, zat besi, copper, zinc, dan selenium. Ikan dari laut banyak mengandung iodium, demikian juga hasil laut lainnya. Iodium sangat penting untuk mencegah penyakit gondok yang berdampak pada kecerdasan. Akhirnya, mari kita budayakan makan ikan.

——— *** ———-

Rate this article!
Kecerdasan, Gizi dan Ikan,5 / 5 ( 1votes )
Tags: