Kecewa dengan Kapolres Blitar, Kasat Sabhara Mengundurkan Diri sebagai Polisi

Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Hendro Tri Susetyo membawa surat pengunduran dirinya sebagai anggota Polri ke Polda Jatim, Kamis (1/10).

Surabaya, Bhirawa
Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Hendro Tri Susetyo mengundurkan diri sebagai anggota Polri. Pengunduran diri sebagai Korps Bhayangkara ini dilakukannya sebagai bentuk kekecewaan pada atasannya, yakni Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Prasetyo.
AKP Agus Hendro Tri Susetyo mendatangi Polda Jatim dengan membawa surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Kapolda Jatim dengan tembusan ke Kapolri. Ia mengatakan kedatangannya ke Polda Jatim sengaja mengirim surat pengunduran diri sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
“Jadi, hari ini (kemarin) saya resmi mengundurkan diri kepada Bapak Kapolda, nanti tembusannya Bapak Kapolri dan lain-lain. Hari ini sudah saya ajukan tinggal tunggu proses lebih lanjut,” kata Agus Hendro Tri Susetyo saat ditemui di Mapolda Jatim, Kamis (1/10).
Agus menjelaskan alasan pengunduran dirinya karena hatinya tidak bisa menerima perlakuan arogansi Kapolres kepada anak buahnya. “Alasan saya mengundurkan diri karena saya tidak terima, hati saya tidak bisa menerima selaku manusia dengan arogansi Kapolres saya. Sebenarnya saya ini sudah akumulasi dari senior saya. Akumulasi Kasat yang lain,” jelasnya.
Agus juga mengakui dalam bertugas memang setiap anggota Polisi tidak selalu sempurna. Namun, dia tidak terima dengan setiap umpatan kasar yang dilontarkan kepadanya dan anggota lain. Hal itulah yang tidak bisa diterimanya sebagai anggota maupun sebagai manusia biasa.
“Namanya manusia tentu ada kelebihan dan kekurangan. Setiap beliau marah, ada yang tidak cocok itu maki-makian kasar yang diucapkan. Mohon maaf, kadang sampai menyebut binatang, bajingan dan lain-lain. Yang terakhir, sama saya sebenarnya tidak separah itu. Hanya mengatakan bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain,” bebernya.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya menyebut anggotanya itu selama satu minggu terakhir hingga saat ini sudah tidak pernah lagi berdinas di kesatuannya. Ia menyebut, Kasat Sabhara sudah bolos tugas sejak tanggal 21 September lalu.
“Dia (Kasat Sabhara) tidak kerja setelah saya tegur. Dia itu (sebelumnya) saya tegur karena anggotanya itu rambutnya panjang. Dia enggak terima anggap saya arogansi,” ujarnya.
Soal makian, Kapolres menjawab jika yang dilakukannya masih dalam batas kewajaran sebagai pimpinan. Apalagi, dalam pelanggaran tertentu yang dilakukan oleh anak buahnya, ditemukannya secara langsung. “Sebagai pimpinan kalau tegur anggota bagaimana? (Masih dalam) Batas kewajaran, namanya pimpinan sama bawahan begitu. Kalau dia merasa benar ya dilaksanakan perintahnya. Itu yang saya temukan langsung,” tegasnya.
Pihaknya pun menegaskan, jika persoalan ini pun akan diserahkan pada Polda Jatim. Sebab, sebagai perwira, penanganan kasus Kasat Sabhara ini akan dilakukan oleh Polda Jatim, termasuk terkait dengan bolos dari dinas.
“Kalau saya yang jelas ranahnya Polda. Perwira ranahnya Polda. Kami buat laporan polisi tentang disiplin dia. Yang bersangkutan tidak melaksanakan dinas,” pungkasnya. [bed]

Tags: