Kedai Tukang Goreng Kopi di Bondowoso, Tempat Edukasi Sambil Ngopi

Sigit Irawan, pemilik kedai Tukang Goreng Kopi saat membuat kopi untuk pengunjung. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Termotivasi untuk lebih mengenalkan kopi khas Bondowoso. Seperti diantaranya kopi Arabica, Robusta, yang dihasilkan langsung dari Lereng Gunung Ijen dan Raung. Salah satu warga Kelurahan Dabasah, Sigit Irawan membuka kedai kopi yang diberi nama Tukang Goreng Kopi bertempat di Jl. Letnan Panjaitan, disimpang tiga SMA 2 Bondowoso.

Kedai yang Sigit gagas ini baru opening sekitar tujuh hari, yang tujuannya untuk mengedukasi masyarakat untuk mengenal lebih jauh akan kopi khas Bondowoso yang sudah cukup terkenal dibeberapa daerah bahkan luar negeri.

Dirinya membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa saja, utamanya masyarakat Bondowoso yang ingin belajar tentang kopi. Mulai dari meroasting kopi dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, pria kelahiran Banyuwangi tersebut menjual kopi Arabica, Robusta yang terkenal cukup mahal harganya dengan cita rasa yang nikmat tanpa melebelkan harga, yang artinya pembeli membayar dengan seikhlasnya. Itupun berlaku setiap harinya, terkecuali hari Jum’at, ia gratiskan.

“Kalau mulai awal motivasinya, saya ingin lebih mengenalkan, ini loh kopi Bondowoso karakternya seperti ini. Robusta Bondowoso jangan dianggap remeh, apalagi Arabicanya,” katanya saat dikonfirmasi Bhirawa, Sabtu (3/10).

Sigit mengaku bahwa dirinya tidak menarik biaya sepeser pun bagi siapa pun yang akan belajar tentang kopi.

“Kalau emang mau belajar roasting, barista, rutin-rutin datang kesini, monggo. 24 jam siap, batasnya jam 12 malam,” urainya.

Bahkan ia telah menyiapkan kopi mentah, jika ada yang ingin membelinya lalu di roasting. Untuk green bean nya dengan harga sekitar Rp. 70ribu. Sedang untuk roastingnya, per satu kilogramnya, ia lebelkan harga sekitar Rp 30ribu. Itu pun untuk semua jenis kopi.

“Untuk gorengnya itu, perkilonya kita ambil, untuk bantu listrik aja, itu Rp. 30ribu mas. ” paparnya.

Adapun untuk pembelajarannya, dengan dua mesin roasting miliknya, yang berkapasitas tinggi dan rendah itu. Sigit akan membantu membimbing, mulai dari fase-fase roastingnya, yakni drying (pengeringan), yellowing (penguningan), frist crack (pecahan pertama), second crack (pecahan kedua) dan yang lain.

“Ketika sudah praktek, nah ini sudah mateng, kamu harus kayak gini biar hasilnya maksimal. Setelah selesai, udah bawak pulang bijinya. Tinggal bayar bean nya Rp 70ribu, roasting satu kilogramnya Rp 30ribu. Kan cuma Rp 100ribu,”jelasnya.

Sementara itu, Yudha, salah seorang pria yang telah belajar tentang kopi pada Onwer Kedai Tukang Goreng Kopi (Sigit Irawan-Red), mengaku bahwa selama belajar, dirinya jadi tahu tentang jenis-jenis kopi, misalnya Arabica atau Robusta, dan lain sebagainya.

Termasuk juga, kandungan-kandungan kafein yang terdapat pada kopi Arabica dan Robusta. dan juga tentang cara meroasting, seduh kopi. Kata Yudha, dirinya pun sedikit paham tentang hal itu.

“Dari kandungan-kandungan yang terdapat dari Arabica dan Robusta, saya sedikit paham lah. Kalau Arabica kandungan kafeinnya lebih tinggi dari Robusta,”katanya.

Ditempat yang sama, salah satu penikmat Kopi saat berkunjung, Bahri Almaduri mengaku, bahwa dirinya mendengar informasi kalau di Bondowoso ada tempat ngopi yang bayar seikhlasnya.

“Saya denger kabar dari temen kalau ada tempat ngopi yang bayar seikhlasnya. Ternyata bener. Kopinya mantap mas. Enak nih buat tempat nongkrong,”katanya.

Dia pun mengaku senang saat berkunjung, menurutnya selain kopi yang dihidang nikmat, pemiliknya pun ramah.

“Selain kita bisa ngopi, kita bisa dapat ilmu seputar kopi mas. Sangat mengedukasi,”urai pria kelahiran Pulau Garam itu. [san]

Tags: