Kedubes Australia Kunjungi Pendidikan Ma’arif Sidoarjo

Direktur Inovasi Jakarta dan Ketua LP Ma’arif Pusat sedang meninjau pameran pembelajaran. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Kedubes Australia dan Tim Inovasi Australia melakukan kunjungan ke Sidoarjo. Mereka memantau program kerjasama peningkatan mutu pembelajaran yang telah dilaksanakan di Jawa Timur, diantaranya Sidoarjo, Pasuruan dan Sumenep.
Rombongan dipimpin Michelle Lowe, Konselor bidang Pembangunan Manusia, Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Mark Heyward Direktur Inovasi Jakarta didampingi Ketua LP Ma’arif NU Pusat KH. Zaenal Arifin Junaidi, Dr Ahmad Hidayatullah Kasubdit Kurikulum Madrasah Kementerian Agama RI, serta Ketua LP Ma’arif Sidoarjo Drs Mibahuddin, yang dipusatkan di MI Al Qodir di Taman Sidoarjo, Selasa (19/11) kemarin.
Usai kunjungan Ketua LP Ma’arif NU Pusat, Zaenal Arifin Junaidi mengatakan, kerjasama ini mengubah metode pembelajaran. Kegaitan belajar mengajar itu sangat berbeda dengan dulu yang hanya berlangsung satu arah, yakni ceramah, memberikan pelajaran, lalu muridnya mendengarkan dan mencatat.
“Jadi kini tidak begitu lagi. Sekarang ini para siswa ini ikut terlibat aktif di dalam proses kegiatan belajar mengajar, dan hanya mengantarkan saja. Namun guru dituntut harus inovatif dan kreatif. Kalau soal materi pembelajaran itu sama, tetapi pengembangan dalam tiga aspek pendidikan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap sekarang ini bisa terwujud semua,” jelas Zaenal Arifin Junaidi.
Direktur Inovasi Jakarta, Mark Heyward mengatakan, kalau kegiatan ini hanya sebagai mendukung saja. Fasilitator – fasilitator, pelatihan – pelatihan para guru kelas bawah di awal selanjutnya mereka mandiri sesuai kemandirian Ma’arif. Setelah itu mereka harus mempunyai inovasi dan kreasi sendiri. Karena memang kebutuhan dana yang tidak mencukupi, mengingat madrasah maupun sekolah dasar yang ingin bergabung sangat banyak sekali.
Sementara itu, Ketua LP Ma’arif Sidoarjo, Drs Misbahuddin menambahkan, dengan kegiatan ini guru lebih aktif dan lebih semangat, sehingga banyak media pembelajaran yang digunakan. Berikutnya, bagaimana para siswa ini bisa menerima pembelajaran dengan mudah dan tidak menjemukan, sehingga anak-anak sudah berani menyampaikan pendapatnya, dan berani maju tampil depan.
“Inilah salah satu manfaat Program Inovasi yang sudah diterapkan di madrasah – madrasah Sidoarjo. Semoga program ini terus berjalan dan berkelanjutan,” tambah Misbahuddin.
Michelle Lowe, Konselor Bidang Pembangunan Manusia, Kedutaan Besar Australia di Jakarta menegaskan, kalau Kemitraan INOVASI dengan Ma’arif NU ini menjadi kesempatan yang sangat baik untuk meningkatkan mutu pendidikan Islam di Jawa Timur, khususnya di sekolah-sekolah Ma’arif NU. ”Setelah satu tahun pelaksanaan program, hasil positif dan kemajuan di madrasah mitra Ma’arif NU di ketiga kabupaten mulai terlihat,” katanya. [ach]

Tags: