Keinginan Fraksi Golkar Copot Kadispora Surabaya Dinilai Berlebihan

Anggota Fraksi PDIP DPRD Surabaya, Anas Karno

Surabaya, Bhirawa
Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya menyatakan, keinginan Fraksi Golkar yang meminta Kadispora Surabaya di copot dari jabataannya berlebihan dan mengada-ada. Karena Kinerja Kadispora sampai saat ini cukup baik.
“Teman – teman Fraksi Golkar DPRD Surabaya terlalu berlebihan merespon masalah Menpora gagal masuk stadion GBT langsung minta pecat Kadispora,” kata Anggota Fraksi PDIP DPRD Surabaya, Anas Karno saat dihubungi, Senin (4/11).
Padahal, lanjut Anas yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya ini, kinerja jajaran Dispora Surabaya solid dalam melayani masyarakat. Kembali Anas Karno kembali menegaskan tidak ada alasan kuat memecat Kadispora.
“Masak karena pintu GBT terkunci saat Menpora sidak, Kadispora jadi tumbal? Padahal masyarakat sendiri tidak ada keluhan terhadap kinerja dispora,” ungkap Anas.
Untuk itu, PDIP Surabaya keberatan terhadap usulan teman – teman Fraksi Golkar kepada Bu Risma untuk memecat Kadispora. Dan pihaknya yakin kalau Wali Kota Risma sangat adil memperlakukan anak buahnya. “Saya yakin, Bu Risma sangat adil terhadap anak buanhya,” tegas Anas.
Mestinya, ujar Anas, dilakukan klarifikasi, apa benar ada unsur kesengajaan ? Kalo melihat jawaban dari Pemkot kan, memang belum ada koordinasi antara Dispora jatim dan Surabaya. “Kalau memang GBT terkunci, yah memang harus dikunci kalo tidal ada kegiatan. Kalo GBT dalam keadaan terbuka kan malah bahaya, kalo ada kambing masuk trus makan rumputnya GBT,lak blaen,” pungkas Anas dengan logat Suroboyoan.
Seperti diketahui, reaksi keras ditunjukkan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya, Arif Fathoni atas insiden Menpora Zainudin Amali tak bisa masuk Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) lantaran pintu dikunci. “Saya menyayangkan tindakan dari Pemkot Surabaya yang tidak elok, tidak pantas. Harus diketahui Surabaya itu masih kota madya yang masih dalam bingkai NKRI,” katanya. [iib]

Tags: