Kejahatan 3C Jadi Atensi Pam Ramadan

01--Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf menjelaskan terkait bahan peledak yang dibawa Rustawi Towo WNI asal Malang di Brune Darussalam, Rabu (6,5). abednegoPolda Jatim, Bhirawa
Selama bulan Ramadan 2015, Polda Jatim mengadakan kegiatan Cipta Kondisi dengan sandi Operasi Pekat (penyakit masyarakat) Semeru. Adapun sasaran pengamanan difokuskan pada kejahatan 3C sperti Curas, Curat, dan Curanmor.
Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan, Operasi Pekat Semeru akan dilaksanakan selama bulan suci Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri. Tujuannya adalah untuk menjaga situasi dan kondisi Jawa Timur agar tetap aman dan kondusif.
Menurut kapolda, tren intensitas kejahatan di masing-masing daerah akan semakin meningkat di kala menjelang bulan Ramadan, terlebih kejahatan 3C pada saat mudik Hari Raya Idul Fitri.
“Selama bulan Ramadan anggota disiapkan untuk menjaga situasi di masing-masing daerah. Dengan adanya Operasi Pekat Semeru, kejahatan 3C akan menjadi atensi kami,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf.
Dijelaskan Anas, bulan Ramadan merupakan kesempatan bagi pelaku 3C untuk melakukan aksinya. Untuk itu pihaknya mengintruksikan kegiatan Cipta Kondisi kepada Polres dan Polsek jajaran agar mengamankan wilayah masing-masing.
“Kami perintahkan Polres dan Polsek jajaran untuk mengamankan wilayahnya. Begitu juga pada saat mudik lebaran, kejahatan 3C akan meningkat, apalagi jika rumah ditinggal penghuninya mudik,” terangnya.
Tak hanya kejahatan 3C, Anas mengaku akan menindak segala jenis penyakit masyarakat seperti miras (minuman keras), tempat hiburan malam, dan petasan. Untuk kasus miras, pihaknya akan merazia para penjual miras yang nekat membuka dagangannya saat bulan Ramadan.
Sedangkan untuk petasan, Anas menghimbau agar masyarakat tidak membahayakan diri dengan bermain petasan. Sebab, lanju Anas, apabila tidak dikelolah dengan baik, maka akan timbul korban dari petasan.
“Apabila ada penyalagunaan petasan, kami tak segan untuk menindaknya. Sebelum timbul korban alangkah baiknya kita mencegah terlebih dahulu,” ungkap Anas.
Ditanya mengenai aksi sweeping tempat hiburan malam yang biasanya dilakukan ormas pada saat Ramadan, Alumnus Akpol 1984 ini menegaskan, pihaknya menindak tegas hal tersebut. Dijelaskan Anas, kelompok ormas manapun tidak mempunyai kewenangan melakukan aksi sweeping di tempat hiburan malam. Penegakan itu hanya boleh dilakukan oleh instansi yang berwenang mengatasi masalah tersebut.
Sambung Anas, apabila nantinya ditemukan ormas yang melakukan sweeping, pihaknya akan menindak tegas kejadian itu. Pihaknya menghimbau, jika ada ormas mengetahui adanya tempat hiburan malam yang buka di bulan Ramadan, hendaklah melapor hal itu kepada petugas. Nantinya petugaslah yang akan menertibkan tempat hiburan malam itu.
“Kami sudah memberitahukan hal ini pada saat rapat bersama terkait pengamanan Ramadan. Jika masih dilanggar, kami tak segan untuk menindak ormas yang nekat melakukan aksi sweeping di tempat hiburan malam,” tegasnya.
Sementara itu, terkait pengamanan Ramadan, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko kepada Bhirawa mengatakan, pihaknya siap membantu Polda Jatim dalam pengamanan Ramadan.
Pangdam juga menambahkan, seluruh personel Kodam V Brawijaya beserta jajaran disiapkan untuk memback up Polda Jatim. Dengan ketentuan, jumlah personel yang disiapkan, sesuai dengan permintaan dari Polda Jatim.
“Kami siap membantu Polda Jatim dalam pengamanan bulan Ramadan. Sifatnya hanya memback up, dan kebutuhan personel disesuaikan dengan permintaan Polda Jatim,” pungkasnya. [bed]

Rate this article!
Tags: