Kejahatan Narkoba di Jatim Lebih Rawan

Brigjenpol Drs Amrin Remico MM beraudensi dengan jajaran BNNK Sidoarjo. [ Ali kusyanto/bhirawa].

Brigjenpol Drs Amrin Remico MM beraudensi dengan jajaran BNNK Sidoarjo. [ Ali kusyanto/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim yang baru, Brigjenpol Drs Amrin Remico MM menegaskan, kejahatan kasus Narkoba di Provinsi Jatim jauh lebih rawan daripada di Provinsi Jawa Tengah.
Karena itu, usai dilantik sebagai Kepala BNNP Jatim pada 19 Juli 2016 lalu, mantan Kepala BNNP Jawa Tengah itu merencanakan akan segera keliling Jatim, mendatangi BNN Kabupaten/kota, untuk mengetahui sejauh mana program yang sudah direncanakan dan dilaksanakan.
”Tentu saja juga untuk mengenalkan diri sebagai pejabat yang baru,” kata Brigjenpol Amrin,  Kamis (28/7) kemarin, saat berada di kantor BNNK Sidoarjo.
Hingga kini, dirinya mengaku sudah mengunjungi sejumlah Kantor BNN Kabupaten/kota. Pertama BNNK Sumenep, kedua BNN kota Surabaya dan ketiga BNNK Sidoarjo. Dalam kepemimpinannya di Jatim. Tentunya tak akan jauh berbeda dengan kepemimpinannya saat berada di Jateng. Namun semuanya akan disikapi. Dengan melihat hasil yang sudah dilakukan di BNNP Jatim selama ini.
”Kalau sudah baik akan saya teruskan dan tingkatkan, sedangkan yang masih belum akan saya evaluasi,” tegasnya.
Disampaikan Amrin, di BNN ada tiga pilar. Yakni pencegahan, rehabilitasi dan pemberantasan. Bila seandainya kasus Narkoba sampai meningkat, menurutnya berarti pilar pencegahannya harus ditingkatkan kinerjanya. Melalui penyuluhan dan sosialisasi.
Dalam penyuluhan itu, semua stake holder harus dilibatkan dan diajak. Misalnya Pemerintah, swasta, TNI/Polri, keluarga, universitas dan sekolah harus diajak untuk menolak Narkoba. Amrin sempat menyampaikan keprihatinannya, meski sudah dalam tahanan, kadang para tahanan masih bisa mengkonsumsi Narkoba. Bahkan bisa sebagai pengedar.
Menurutnya, di wilayah itu menjadi domain Kemenkum dan HAM. Ia menganggap untuk mengawasi itu sudah ada Standar Operasional Prosedur (SOP) nya. Tetapi bila masih terjadi, berarti ada yang lolos. [kus]

Tags: