Kejar Target Kunjungan Wisata, Pemkot Batu Siapkan Layanan BTM

Dengan mendatangi Alun-alun Kota Batu wisatawan bisa mendapatkan layanan BTM yang siap memberikan informasi tentang pariwisata Kota Batu 

Kota Batu,Bhirawa
Memenuhi target kunjungan wisata di tengah situasi pandemi Covid-19 dibutuhkan kerja keras dan semangat pantang menyerah. Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Dinas Pariwisata (Disparta) untuk memulihkan sektor pariwisata yang menjadi sektor utama. Salah satunya dengan membentuk Batu Tourism Mall (BTM) yang bertempat di alun- alun Kota Batu.

Diketahui, sejak adanya pandemi Covid-19, aktivitas pariwisata Kota Batu sempat terhenti selama empat bulan lebih. Dan ketika dunia wisata mulai memasuki era kenormalan baru, alun- alun Kota Batu banyak didatangi wisatawan. Karena itu Disparta membentuk BTM di alun- alun sebagai pusat informasi pariwisata.

“BTM di Alun-alun Kota Batu ini dijalankan dengan layanan satu pintu. Program ini menggandeng seluruh pelaku usaha pariwisata di Kota Batu mulai dari homestay, hotel, UMKM, tour and travel hingga tempat wisata,”ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Sidiq saat dikonfirmasi, Minggu (30/8).

Ia mengatakan bahwa dengan adanya BTM, Dinas Pariwisata optimis target 2 juta pengunjung hingga akhir tahun 2020 ini bisa terpenuhi. Selain itu upaya meningkatkan kunjungan juga dilakukan dengan menggandeng langsung pelaku usaha pariwisata.

Namun demikian keberadaan BTM ini tidak bersifat sementara. Meskipun masa pandemi sudah berakhir para pengunjung tetap bisa mendapatkan layanan BTM ini. Wisatawan yang ingin mendapatkan informasi segala hal tentang pariwisata, termasuk konsultasi hingga informasi tarif.
Adapun konsultasi yang dimaksud wisatawan bisa bertanya mengenai tempat-tempat wisata di Kota Batu dan akan diberikan ulasan oleh petugas yang ada. “Untuk layanan transaksi tentunya akan menyambungkan pembayaran antara wisatawan dengan provider atau pelaku usaha pariwisata,” tambah Arief.

Ke depan, sistem ini akan dikembangkan melalui bentuk aplikasi supaya memudahkan masyarakat. Pelaku usaha pariwisata tidak dikenakan biaya atau gratis untuk ikut dalam program BTM.
Diketahui, pada akhir pekan lalu jumlah wisatawan yang datang ke Kota Batu mulai membludak. Akibatnya, okupansi beberapa hotel di Kota Batu naik. Hal ini dibenarkan Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi.

“Akhir pekan dan liburan panjang okupansinya naik. Bisa 80 persen hingga 100 persen,” ujar Sujud. Namun demikian jumlah pengunjung yang memadati hotel merupakan setengah dari batas tertinggi. Hal ini sesuai peraturan sepanjang pandemi Covid-19 atau di masa transisi adaptasi kebiasaan baru.(nas)

Tags: