Kejar Target, Pemkab Ajukan Bantuan Geoisolator ke KKP

Lahan tambak garam di Pasuruan sudah memakai geoisolator. Hasilnya, produksi garam mengalami peningkatan. [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Pemkab Pasuruan terus berupaya agar produksi garam ditahun ini bisa melebihi target dan sepenuhnya berproduksi menggunakan pola geoisolator. Demi mewujudkan hal itu, pihak Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan mengajukan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk bantuan geoisolator untuk lahan tambak seluas 150 hektare.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasuruan, Slamet Nurhandoyo menyampaikan dari total luas lahan garam 255 hektare di Kabupaten Pasuruan, sudah ada 125 hektare yang sudah menggunakan geoisolator.
“Tahun ini kami mengajukan bantuan dari pusat untuk bantuan geoisolator seluas 150 hektare. Supaya produksi garam melebihi target. Saat ini hampir separuh total luas lahan tambak garam menggunakan pola geoisolator,” ujar Slamet Handoyo, Selasa (24/4).
Diakuinya, banyaknya petani garam pengguna geoisolator berimbas pada produksi garam. Untuk tahun lalu, hasil garam kualitas 1 mencapai 86 persen dari target total 14.892 ton.
“Kualitas garam menggunakan pola geoisolator dan tradisional sangat berbeda. Hasilnya pun juga berbeda pula, serta kualitas garam sangat berkualitas. Makanya, kami terus berupaya agar semua petani garam di wilayah Kabupaten Pasuruan menggunakan pola geoisolator,” tandas Slamet Handoyo.
Slamet menambahkan total 125 hektare yang sudah menggunakan geoisolator ternyata ada yang membeli secara mandiri. “Kami berharap produksi garam tahun 2018 ini bisa meningkat. Karena targetnya naik menjadi 15.250 ton untuk tahun ini,” tambah Slamet Handoyo. [hil]

Tags: