Kejari-Diknas Kota Mojokerto Sinergi Angkat Kawasan Kampung Bahasa

Kejari Kota Mojokerto Halillarama Purnama (tengah) berpose bersama paniitia dan salah satu peserta difabel. n kariyadi/bhirawa.

(Gelar Lomba Pidato Bahasa Inggris tema Anti Korupsi) 

Kota Mojokerto, Bhirawa
Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mojokerto bersama Dinas Pendidikan bersinergi menggelar event dengan peserta pelajar SLTP.
Dua lembaga itu menggelar lomba pidato berbahasa Inggris di lokasi hutan Kota Pulorejo. Oleh Diknas, Pulorejo selamai ni dijadikan sebagai kawasan kampung.bahasa.
“Temanya soal anti korupsi, karena bertepatan dengan hari anti korupsi. Sedangkan lokasi lomba kita pilih Pulorejo, karena kawasan ini sudah ditetapkan sebagai kampung bahasa, kita ingin angkat image ini,” ujar Kajari Kota Mojokerto Halilla Rama Purnama, usai membuka lomba, Kamis (15/11).
Dipilihnya tema anti korupsi, karena Kejari ingin menanamkan mental anti korupsi bagi pelajar sejak usia dini. Pemenang dari ajang ini, tambah Hallila, bakal berlaga diajang tingkat provinsi yang digelar Kejati.
“Pola penanganan korupsi sekarang ini bukan hanya penindakan semata. Kita juga keedepankan pencegahan, ajang ini bagian dari upaya pencegahan perilaku koruptif sejak usia dini,” tambah pejabat yang juga jago menulis ini.
Event yang digelar Kejari Kota Mojokerto di kawasan hutan kota Pulorejo itu dihelat  menyambut Hari Anti Korupsi tahun 2018. Ajang yang diikuti 32 peserta pelajar SLTP se Kota Mojokerto itu bertitle English Speech Contest atau pidato berbahasa Inggris dengan tema “Spirit To Deter Crime” atau Semangat Mencegah Korupsi.
Ditambahkan Halila, dirinya memilih tempat di area hutan kota yang ada di Pulorejo ini sekaligus untuk meramaikan kampung bahasa.
“Kita ingin mendukung Pemkot Mojokerto dalam hal ini Dinas Pendidikan untuk meramaikan kampung bahasa Pulorejo,” imbuhnya lagi.
Pemenang dalam English Speech Contes yang digelar Kejari Kota Mojokerto ini mendapatkan berbagai penghargaan. Mulai dari Piagam hingga beasiswa pendidikan dari Bank Rakyat Indonesia Cabang Mojokerto.
“Seleksi untuk mendapatkan juara dan hafiah ini cukup ketat. Juri yang kita libatkan selain dari Kejaksaan juga dari dinas pendidikan serta praktisi kampung bahasa Pulorejo,” pungkas Halilla. [kar]

Tags: