Kejari Nganjuk Galang TandatanganLawanKorupsi

Ribuan warga masyarakat Nganjuk sangat antusias membubuhkan tandatangan melawan korupsi yang merugikan negara dan merusak generasi bangsa.(ristika/bhirawa)

Ribuan warga masyarakat Nganjuk sangat antusias membubuhkan tandatangan melawan korupsi yang merugikan negara dan merusak generasi bangsa.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Tanggal 9 Desember telah ditetapkan sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia, banyak cara untuk memperingatinya. Seperti aksi para jaksa di Kejaksaan Negeri Nganjuk yang menggalang tiga ribu tanda tangan di kain sepanjang 50 meter di Alun Alun saat car free day.
Aksi galang tanda tangan yang dilakukan para jaksa dipimpin oleh Kasi Intel Anwar R Zakaria. Sebagai seorang jaksa, Anwar Zakaria menjadi orang pertama yang membubuhkan tanda tangan di atas kain putih itu. Disusul kemudian jaksa-jaksa lainnya dan diikuti ribuan masyarakat yang saat itu sedang melakukan olah raga di sekitar Alun-Alun.
Menurut Anwar Zakaria, maraknya kasus korupsi di sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Kabupaten Nganjuk sangatlah merugikan masyarakat. Karena uang yang diambil oleh koruptor tersebut merupakan uang rakyat.
Untuk menghadang penyebaran kasus korupsi, jaksa di Kejaksaan negeri Nganjuk menggalang dukungan masyarakat berupa tanda tangan masyarakat sebagai komitmen melawan korupsi. “Kami menggalang partisipasi masyarakat untuk melawan korupsi,” tegas Anwar Zakaria Minggu (13/12).
Korupsi yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia termasuk di Kabupaten Nganjuk, dikatakan Anwar Zakaria, lebih banyak disebabkan oleh perilaku maladministrasi. Artinya, mekanisme administrasi penggunaan uang negara, baik itu yang dianggarkan melalui APBD maupun APBN oleh lembaga publik dan pemerintahan tidak ada kesesuaian antara laporan dan realisasi anggaran.
“Korupsi itu banyak yang direncanakan dan dilakukan secara sadar. Saat ini kalangan yang berpotensi besar melakukan korupsi sudah pintar dan berkelit-kelit untuk memakan uang negara yang seharusnya dimanfaatkan untu rakyat kecil dan pembangunan,” kata Anwar Zakaria saat ditanya Bhirawa.
Tidak hanya orang dewasa yang membubuhkan tanda tangan, anak usia sekolah juga banyak yang antusias membubuhkan tanda tangan. Karena memang, para jaksa berharap menanamkan sifat antikorupsi sejak dini demi mewujudkan generasi emas Indonesia di masa mendatang. “Hari ini kita akan bersama menandatangani kain ini sebagai bentuk komitmen masyarakat anti korupsi untuk membuat Indonesia lebih baik lagi,” ujar Anwar Zakaria.
Anwar juga menjelaskan, gerakan ini akan membangun generasi pemimpin berintegritas yang bebas korupsi di masa depan. Selain membubuhi dan tanda tangan, beberapa warga masyarakat ini juga menuliskan harapan dan pemikirannya untuk Indonesia di masa mendatang. “Mungkin ini harapan kita dalam membangun generasi emas dan membangun integritas. Saya yakin ke depan akan terlahir generasi pemimpin yang bersih dan bebas korupsi,” pungkas Anwar. [ris]

Tags: