Lima dari, salah satu proyek plengsengan yang terletak di Jalan Beringin Indah daerah Kecamatan Manukan Tandes Surabaya inilah yang disoal kejaksaan.
Surabaya, Bhirawa
Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak mengendus dugaan korupsi proyek saluran Kali Beringin yang menghubungkan Kecamatan Sambikerep dan Tandes. Proyek yang ditangani Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Pemkot Surabaya itu senilai Rp 3 miliar ,digarap PT Jala Artha di tahun 2013 dan sempat ambrol awal 2014 lalu.
Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Tanjung Perak Gatot Haryono menuturkan, dirinya memang sedang mengusut adanya dugaan korupsi dalam pembangunan proyek tersebut. “Setelah kita kumpulkan bahan data dan keterangan (puldata dan pulbaket), memang ada indikasi korupsi dalam pekerjaan proyek ini. Dan kini masih tingkat penyelidikan,” terangnya kepada wartawan, Selasa (29/4).
Dijelaskannya, pihaknya sudah memanggil saksi-saksi dari pelaksana proyek, konsultan pengawas, konsultan perencana, PPTK dan PTK. Pemanggilan saksi-saksi ini guna dimintai keterangan terkait pembangunan proyek tersebut.
“Kami sudah memanggil sekitar tujuh orang saksi. Nantinya, keterangan dari mereka akan digunakan untuk proses penyelidikan yang kami lakukan,” katanya.
Tak hanya itu, Gatot mengaku pihaknya juga berkoordinasi dengan saksi ahli dari Universitas Petra untuk menghitung speknya yang diduga kuat banyak dimanipulasi. “Tim Ahli dari Universitas Petra telah dua kali survei ke lokasi lokasi. Terakhir turun ke lokasi sekitar dua minggu yang lalu. Saat ini mereka sedang menguji hasil survei di lab,” ungkapnya.
Ditambahkannya, pekan ini Tim Penyelidik Kejari Tanjung Perak diundang ke Universitas Petra untuk membicarakan hasil uji lab. “Setelah itu pekan depan kita bersama Tim Ahli Universitas Petra akan kembali turun ke lokasi proyek plengsengan untuk menguji kembali hasil lab,” pungkasnya. [bed]
