Kejari Surabaya Peroleh Bukti Potongan 25 Persen

karikatur dugaan korupsi kemenag surabayaKejari Surabaya, Bhirawa
Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya mendapati fakta baru berupa pemotongan 25% dari pengucuran dana untuk penunjang program-program seksi yang ada di Kantor Kemenag Kota Surabaya.
Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Surabaya Roy Revalino membenarkan, setelah memeriksa 10 saksi termasuk Kepala Kantor Kemenag (Kankemenag) Kota Surabaya, Saifullah Anshari, penyidik mendapati fakta adanya dugaan pemotongan sebesar 25% dari total anggaran APBN sebesar Rp 2,4 miliar.
Dugaan pemotongan 25% itu, diduga terjadi pada saat pengucuran dana Rp 2,4 miliar pada lima seksi yang ada di Kantor Kemenag Kota Surabaya. Dari dugaan adanya pemotongan dana yang diperoleh dari DIPA ditahun 2013-2014 ini, diketahui terdapat kebocoran sebesar Rp 600 juta yang dijadikan sebagai kerugian uang negara.
“Dari pemeriksaan saksi-saksi, memang diketahui fakta adanya pemotongan sebesar 25 persen dari total dana yang dikucurkan untuk setiap seksi-seksi di Kantor Kemenag Kota Surabaya,” kata Kasi Pidsus Kejari Surabaya Roy Revalino saat menghadiri seminar di Kejati Jatim, Selasa (7/7).
Sayangnya, Roy enggan merincikan fakta apa saja yang didapati dari pemanggilan saksi Kankemenag Kota Surabaya. Pihaknya mengaku masih mengembangkan temuan dari keterangan saksi-saksi yang telah diperiksa. Nantinya, keterangan saksi inilah yang digunakan penyidik untuk mengerucut pada penentuan pihak yang paling bertanggungjawab atas kasus ini.
“Intinya, fakta baru ditemui dari permintaan keterangan saksi-saksi. Selanjutnya akan kita analisa, guna menetukan siapakah pihak yang paling bertanggungjawab atas kasus ini,” ungkapnya.
Adakah saksi-saksi tambahan yang dipanggil pada penyidikan ini, mantan Kasi Intel Kejari Cimahi Jabar ini mengaku, pihaknya belum merencanakan pemanggilan saksi untuk kedepannya. Sebab, Ia mengaku bahwa tim masih fokus pada analisa keterangan saksi-saksi. “Belum ada rencana pemanggilan saksi lagi. Penyidikan difokuskan pada pendalaman keterangan saksi sebelumnya,” imbuhnya
Sebelumnya, Kankemenag Kota Surabaya Asifullah Anshari diperiksa penyidik pidsus Kejari Surabaya. Pemeriksaan Saifullah dilakukan selama kurang lebih lima jam sejak pukul 09.00 pagi. Tak hanya itu, setidaknya ada 30 pertanyaan yang diajukan penyidik kepada saksi. Adapun diantaranya, pertanyaan terkait dugaan pemotongan dana operasional yang saat ini tengah menjadi fokus penyidikan.
Kasus ini mencuat pada bulan lalu. Penyidik saat itu menerima laporan adanya dana yang bersumber dari APBN yang diduga masuk ke kantong pribadi oknum pejabat instansi. Meski sudah menaikkan status perkara ke penyidikan, Kejari Surabaya belum menunjuk hidung, terkait siapa yang bertanggungjawab atas hilangnya uang negara itu.
Pada kasus ini, negara diduga merugi hingga Rp 600 juta. Taksiran itu dari total Rp 2,4 miliar dari DIPA yang dicairkan untuk program-program di setiap seksi yang ada. Dugaan sementara, ada pemotongan dana mencapai 25% yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sementara untuk dana yang masuk ke 31 KUA se Surabaya, setiap bulan setidaknya ada dana sekitar Rp 3 juta untuk penunjang operasional KUA.
Dari penyaluran dana ke KUA, diduga kuat bahwa pemotongan dana itu diduga berdasarkan perintah dari pimpinan di Kantor Kemenag Surabaya. Alasan pemotongan adalah untuk mendanai kegiatan kantor yang tidak mendapatkan anggaran dari Pemerintah. [bed]

Tags: