Kekayaan Literasi Perlu Dilirik Kembali

Text and The City: Stories of Surabaya

Text and The City: Stories of Surabaya

Surabaya, Bhirawa
Sebagai kota yang berkembang sejak ratusan tahun, Surabaya mempunyai kekayaan sejarah termasuk terkait  literasinya. Upaya memanfaatkan kekayaan literasi bagi perkembangan kota harus segera dimulai, salah satunya dengan  penyelenggaraan Text and The City: Stories of Surabaya.
Gelar  Text and The City: Stories of Surabaya ini digelar Perpustakaan Bank Indonesia Surabaya dengan perpustakaan Medayu Agung Surabaya dan ayorek.org ini mengajak berbagai individu dan organisasi di Surabaya untuk kembali membaca kota Surabay dari berbagai kekayaan literasinya.
Sebagai bagian menyambut Hari Buku se Dunia pada 23 April 2014 mendatang, menurut Kepala Perwakilan BI Wilayah IV Jawa Timur, Dwi Pranoto, kegiatan ini untuk menegaskan Surabaya sebagai  kota yang kaya sejarah, budaya, dan literasi.
”Di sini, teks tidak dimaknai sempit sekedar sebagai sederetan huruf. Tapi sebagai sesuatu untuk ‘dibaca’, mulai dari buku, video, foto, hingga ekspresi wajah, kenangan dan sebagainya,”ujarnya.
Begitu pula literasi, kata Dwi Pranoto,  bukanlah sekedar kemampuan membaca huruf. Tapi lebih luas lagi, kemampuan dan kepercayaan diri untuk membentuk dan menyuarakan hak dan kewajiban masyarakat.
Untuk itu, lanjut Dwi, perlu masyarakat kembali membaca, memahami, dan mengubah pikiran, sejarah, dan aspirasi masing-masing.
Terkait gelar Text and The City: Stories of Surabaya dan menyambut Hari Buku Dunia 2014, diadakan berbagai kegiatan literasi di Perpustakaan Bank Indonesia, Mayangkara, antara lain, Diskusi ‘Surabaya: Sejarah dan Masa Depannya’ bersama: Dukut Imam Widodo (penulis buku Hikajat Soerabaia Tempo Doeloe), Oei Hiem Hwie (pembina Perpustakaan Medayu Agung), Prof. Johan Silas (Ahli Tata Kota), Dhahana Adi (Penulis buku Surabaya Punya Cerita).
Pameran Buku Kuno koleksi Perpustakaan Medayu Agung, menyaksikan buku asli tulisan tangan Pramoedya Ananta Toer, Majalah Tempo Doeloe, dan koleksi lainnya. Pameran ini digelar hingga 4 Mei 2014.
Turut meramaikan juga dalam acara ini tambah Dwi, LOS, kolektif ilustrator & seniman yang mengajak Anda mengirimkan kartu pos mengenai suatu masa di Surabaya dengan Ode untuk Kota, Indonesia Writing Edu Center (IWEC) dengan lomba menulis resensi film ruangrupa, Ayorek!, WAFT-LAB, KINETIK membawakan roadshow Jakarta 32C, forum dua tahunan menampilkan karya-karya visual mahasiswa Jakarta.
“Ayorek menggelar workshop penulisan feature tentang kota, serta obrolan & musik sore. Sedangkan Teater Lingkar STIKOSA AWS dengan malam sastra Fiksimini, komunitas penulis fiksi dari 140 kicauan Twitter, mengadakan gathering nasional dan masih banyak lagi,” tambahnya. [geh]

Tags: