Kekerasan Anak Masih Terjadi di Rumah dan Sekolah

Sebanyak 250 anggota PKK desa/kelurahan di Kab Sidoarjo dapat informasi tentang kekerasan pada anak dari Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Jatim. [alikus]

Sidoarjo, Bhirawa
Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak Provinsi Jawa Timur, M. Isa Ansori mengingatkan rumah dan sekolah masih menjadi penyumbang yang tertinggi terjadinya kasus kekerasan terhadap anak. Untuk itu ia minta kepada anggota PKK Desa/kelurahan di Kab Sidoarjo, supaya bisa menciptakan kondisi rumah agar bisa menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi anak.
“Kondisi itu kan ironis, ini harus menjadi catatan kita, ternyata rumah dan sekolah itu tidak menjadi tempat yang nyaman bagi anak,” ungkap Isa, saat jadi narasumber kegiatan TPP Kab Sidoarjo, yang mengundang 250 anggota PKK desa/kelurahan untuk pencegahan terjadinya kekerasan pada anak, akhir pekan kemarin, di Pendopo Delta Wibawa.
Isa menyampaikan datanya, kekerasan seksual terhadap anak menjadi kasus yang mendominasi di Prov Jawa Timur. Ditahun 2018 ini, sudah terjadi 87 kasus. Tiap bulan kasus kekerasan seksual kepada anak selalu terjadi. Meskipun grafiknya naik turun.
Pada Bulan Januari kemarin, terjadi 12 kasus. Terbanyak terjadi dibulan Februari, sebanyak 18 kasus. Hal tersebut ditenggarai adanya hari Valentine Day.
Disampaikan Isa, dari yang sering terjadi kekerasan seksual terhadap anak itu, siklusnya biasanya bisa dibaca. Biasanya Bulan Februari, Bulan Mei dan Bulan Juni, terus setelah hari raya
Kepada para anggota PKK desa/kelurahan di Kab Sidoarjo, Isa memberi tips untuk mencegah kekerasan terhadap anak, salah satunya dengan cukup memahami keinginan anak. Berkomunikasi yang baik dengan anak, katanya bisa menjadi salah satu kunci mencegah terjadi kekerasan terhadap anak.
Para orang tua supaya bisa meluangkan waktu buat anak-anaknya. Meski itu hanya 20 menit, tapi harus dimaksimalkan. Menurut Isa, karena kesibukan orang tua, menjadikan waktu 20 menit itu adalah waktu yang berkualitas bersama anak.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua I TP-PKK Kab Sidoarjo Ida Nur Ahmad Syaifuddin juga mengatakan kekerasan terhadap anak dapat terjadi dimana saja. Tidak hanya dapat terjadi di tempat bermain atau ditempat umum saja. Bahkan di rumah maupun di sekolah dapat menjadi tempat anak mengalami tindak kekerasan.
Peran PKK di Kab Sidoarjo sebagai mitra kerja Pemkab Sidoarjo, ia harapkan dapat melakukan sosialisasi, advokasi, penyuluhan pencegahan dan penanganan dini tindak kekerasan terhadap anak.
“Minimal segera melaporkan ke UPT Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak ( P2TP2A) atau Polsek atau unit PPA Polresta Sidoarjo,” kata istri Wakil Bupati Sidoarjo ini. [kus]

Tags: