Kekeringan di Kabupaten Tulungagung Terus Meluas

Petugas BPBD Kabupaten Tulungagung saat memberikan air bersih pada warga Desa Pakisrejo Kecamatan Tanggunggunung Selasa (1/9).

Tulungagung, Bhirawa
Daerah yang dilanda kekeringan di Kabupaten Tulungagung terus meluas, akibatnya warga setempat kesulitan mendapat air bersih. Saat ini sudah delapan desa yang mengalami kekeringan, meningkat dua kali lipat dari sebelumnya yang empat desa.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Suroto, mengungkapkan empat desa tambahan yang mengalami kekeringan tersebut adalah Desa Pakisrejo di Kecamatan Tanggunggunung dan Desa Rejosari, Desa Winong serta Desa Karangtalun ketiganya di Kecamatan Kalidawir.
“Sampai hari ini sudah ada delapan desa yang mengalami kesulitan air bersih. Yang terakhir mengajukan untuk droping air kemarin Desa Winong Kecamatan Kalidawir,” ujarnya, Selasa (1/9).
Menurut Suroto, semua desa yang mengalami kesulitan air bersih dibantu oleh BPBD dengan pengiriman truk tangki yang dimiliki oleh OPD lingkup Pemkab Tulungagung yang mengurusi bencana itu. “Jadi kami droping yang memang membutuhkan air bersih. Satu desa masing-masing dua rit dengan mobil tangki 5.000 liter setiap rit-nya,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, hanya ada empat desa di Kabupaten Tulungagung yang telah mengalami kekeringan. Keempat desa itu masing-masing adalah Desa Kalibatur dan Desa Banyuurip di Kecamatan Kalidawir, Desa Sukorejo Wetan di Kecamatan Rejotangan dan Desa Tenggarejo di Kecamatan Tanggunggunung
Suroto memastikan kembali jumlah desa yang mengalami kekeringan di Kabupaten Tulungagung akan terus bertambah seiring dengan puncak musim kemarau pada Agustus dan Sepetember 2020. Apalagi dari tujuh desa tersebut masih berada di tiga kecamatan. Padahal sesuai prediksi dan sudah lazim terjadi setiap tahun jumlah kecamatan yang mengalami kekeringan saat musim kemarau berjumlah lima kecamatan.
“Yang sampai saat ini belum meminta suplai air bersih Kecamatan Besuki dan Kecamatan Pucanglaban. Keduanya termasuk dua dari lima kecamatan yang rawan kesulitan air bersih di musim kemarau,” tuturnya.
Mantan Kasatpol PP Kabupaten Tulungagung ini kembali menandaskan jika desa-desa yang mengalami kekeringan saat ini tidak hanya akibat musim kemarau. Tetapi juga karena rusaknya pompa penyedot air yang dikelola oleh Hipam (himpunan penduduk pengguna air minum) setempat.
“Selain itu pula karena saat ini pohon-pohon di sekitar sumber air besar sudah banyak berkurang membuat volume air di sumber-sumber itu juga berkurang,” ucapnya. [wed]

Tags: