Kekeringan Meluas di Delapan Kecamatan Kabupaten Malang

BPBD Kab Malang saat melakukan droping air bersih di wilayah Kec Singosari, kabupaten setempat.

Kab Malang, Bhirawa
Ancaman kekeringan meluas di delapan kecamatan saat musim kemarau panjang saat ini. Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Malang telah melakukan pasokan air bersih ke sejumlah wilayah yang kini masyarakatnya butuh air bersih.
Dari 10 kecamatan yang masuk daerah rawan kekeringan, ada delapan kecamatan yang dipasttikan mengalami kekeringan, sehingga warganya membutuhkan air bersih. “Kami sudah melakukan droping air bersih pada sejumlah desa yang berada di delapan kecamatan yang kini mengalami kekeringan. Dan rata-rata setiap kecamatan terdapat dua desa warganya butuh bantuan air bersih,” terang Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan, Senin (22/10), kepada wartawan.
Menurut dia, jika kita kembali kebelakang, bahwa jumlah daerah yang mengalami kekeringan ketika musim kemarau, setiap tahun meningkat. Karena untuk tahun kemarin ada delapan kecamatan yang mengalami kekeringan.
Dan untuk tahun ini, kemungkinan daerah yang mengalami kekeringan bisa saja lebih dari 10 kecamatan, darin total kecamatan di wilayah Kabupaten Maloang ini sebanyak 33 kecamatan. Sementara, daerah yang rawan terjadi kekeringan, diantaranya di wilayah Kecamatan Lawang, Singosari, Jabung, Sumberpucung, Donomulyo, dan Sumbermanjing Wetan.
“BPBD Kabupaten Malanmg ini sudah sejak bulan September 2018, telah melakukan droping air bersih dibeberapa desa. Sedangkan droping air bersih yang kita lakukan, karena wilayah desa tersebut mengalami kekeringan, dan masyarakatnya sangat burtuh air bersih untuk memutuhi kebutuhan rumah tangga,” tutur Bambang, yang juga pernah menjabat Kepala Satpol PP ini.
Hingga pertengahan bulan Oktober ini, kata dia, pihaknya sudah melakukan droping air bersih di delapan kecamatan. Sedangkjan BPBD sekali droping air bersih tidak kurang dari 15 ribu liter air bersih. Dan jika di total air bersih yang sudah terkirim ke lokasi kekeringan yakni mencapai 225 ribu liter air bersih. Sehingga dirinya berharap agar tidak ada lagi permintaan air bersih. Sebab, berdasarkan informasi dari Badan Meteorogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada pertengahan bulan November mendatang sudah mulai turun hujan.
“Meski pada bulan November sudah turun hujan di wilayah Kabupaten Malang, namun pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan. Karena dalam musim penghujan, kabupaten Malang juga merupakan daerah di Jawa Timur rawan bencana alam, baik itu banjir maupun tanah longsor, serta angin puting beliung,” jelasnya. [cyn]

Tags: